Sukses

Mengenal Gelung Timpus, Gaya Rambut Perempuan Suku Batak

Masyarakat Batak zaman dahulu memiliki rambut panjang, baik laki-laki maupun perempuan.

Liputan6.com, Medan - Bagi perempuan Batak, rambut memiliki makna yang setara dengan busana. Hal inilah yang membuat para perempuan Batak memiliki gaya rambut tradisional yang disebut gelung timpus.

Rambut adalah mahkota yang harus dijaga dan dirawat. Mengutip dari indonesiakaya.com, masyarakat Batak zaman dahulu memiliki rambut panjang, baik laki-laki maupun perempuan.

Pada masa itu, belum ada alat praktis untuk memotong rambut. Meski sama-sama panjang, tetapi keduanya memiliki ciri berupa penataan rambut yang berbeda.

Bagi perempuan Batak, penataan rambut menjadi hal yang sangat penting. Semakin panjang rambut seorang perempuan, maka semakin bertambah pula pesona dan nilai dirinya.

Terdapat ungkapan dalam budaya Suku Batak yang berbunyi “Soripada na bisuk do ina na boi mangaramoti busanana". Ungkapan itu berarti, seorang ibu yang baik adalah ibu yang dapat menjaga penampilannya.

Para perempuan Batak terdorong untuk senantiasa berhias diri, termasuk dalam penataan rambut atau sanggul. Salah satu sanggul tradisional Batak yang paling terkenal adalah gelung timpus

Sanggul tradisional yang terkenal di kalangan perempuan Batak Toba ini tak hanya hadir sebagai hiasan, melainkan juga tempat penyimpanan. Hal itu sesuai dengan namanya yang berarti membungkus.

Pada zaman dahulu, perempuan Batak menyimpan daun sirih di dalam gelungan rambut mereka. Hal ini pula yang akhirnya membuat gelung timpus tak jarang dihiasi dengan daun sirih.

 

2 dari 2 halaman

Cara Membuat Gaya Rambut Gelung Tipus

Gelung timpus juga dihiasi dengan berbagai jenis tusuk konde emas atau perak untuk kalangan atas dan tusuk konde dari tulang atau duri landak untuk masyarakat umum. Hiasan tersebut sekaligus menjadi pengencang gelungan rambut ini.

Untuk membuat gelung timpus, dimulai dari membelah rambut menjadi dua bagian sama rata, dari tengah kepala hingga ubun-ubun. Seluruh rambut kemudian disatukan di bagian belakang kepala, lalu dililitkan secara rapi hingga ujung rambut.

Terakhir, ujung lilitan tersebut disematkan pada rambut bagian kanan. Langkah ini akan membentuk pusaran atau twist pada rambut.

Selanjutnya, siapkan tiga helai daun sirih yang telah dilipat rapi. Lalu, selipkan tiga helai daun sirih tersebut di antara telinga dan sanggul. Kemudian, sanggul dikukuhkan dengan tusuk konde yang disebut gondang-gondang yang umumnya dipasangkan berdampingan sebanyak dua buah.

Tatanan rambut gelung timpus umumnya digunakan untuk acara formal maupun informal. Bahkan, saat ini sanggul timpus dapat dilihat dari tatanan rambut modern, salah satunya gaya rambut pramugari.

 

Penulis: Resla

Video Terkini