Sukses

Mengenal Surabi Papandayan, Kuliner Legendaris dan Ikonik di Garut

Surabi merupakan camilan tradisional berasal dari Jawa Barat, salah satu tempat surabi enak di Garut adalah Surabi Legend Papandayan.

Liputan6.com, Bandung - Indonesia masih menjadi salah satu negara yang memiliki kuliner sangat kaya dan beragam. Negara ini mempunyai segudang makanan nikmat mulai dari makanan asin, pedas, manis, dan lain-lain.

Selain itu, negara ini juga memiliki kuliner tradisional yang masih bisa ditemukan hingga sekarang. Misalnya saja bagi pencinta kudapan terdapat sajian kudapan tradisional yang masih populer hingga saat ini.

Salah satunya adalah hidangan “Surabi” yang dikenal sebagai cemilan nikmat berbahan dasar tepung beras dan santan. Surabi dikenal sebagai salah satu makanan ringan khas dari Jawa Barat.

Keunikan dari surabi tidak hanya dari penggunaan bahan-bahannya tetapi juga proses memasaknya. Sajian surabi yang original dan khas melalui proses memasak menggunakan tungku dengan bara api.

Biasanya surabi yang menggunakan tungku memiliki cita rasa yang berbeda dari proses memasak modern. Teksturnya tidak hanya lembut tetapi juga memiliki aroma yang menggugah selera.

Adapun variasi surabi yang sudah ada sejak dulu adalah hidangan surabi dengan topping kinca dan saus gula merah yang manis dan gurih. Namun, dengan perkembangan zaman seperti saat ini ada banyak variasi rasa yang bisa dipilih sesuai selera.

Misalnya menikmati sajian surabi dengan rasa keju, cokelat, pisang, bahkan daging ayam. Bagi pencinta kuliner yang ingin mencicipi surabi nikmat bisa mengunjungi salah satu kedai legendaris di Garut yaitu Surabi Legend Papandayan.

2 dari 4 halaman

Mengenal Surabi Legend Papandayan

Melansir dari beberapa sumber, Surabi Legend Papandayan merupakan kuliner legendaris yang wajib untuk dikunjungi ketika berada di Garut. Pasalnya tempat makan ini sudah ada sejak tahun 1960-an.

Diketahui nama tempat makannya sendiri bukan terinspirasi dari gunung yang terkenal di Garut melainkan dari lokasi tempat surabi tersebut berjualan yaitu di Jalan Papandayan, Garut.

Selain itu, tempat kuliner ini tidak pernah sepi pengunjung dan berjualan di sebuah lapak emperan di atas trotoar jalan tersebut. Meskipun sederhana para pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan surabinya.

Para pembeli yang ingin mencicipi sajian surabi legend ini dianjurkan untuk membelinya pada waktu pagi. Pasalnya Surabi Papandayan telah dibuka sejak subuh sekitar pukul empat dan sering kali cepat habis di jam 8 pagi.

Sementara itu, di akhir pekan biasanya sang penjual membuat stok serabi cukup banyak sehingga bisa berjualan hingga pukul 10. Harga yang ditawarkan di tempat ini juga cukup terjangkau dengan rasa yang menggugah selera.

3 dari 4 halaman

Daya Tarik Surabi Legend Papandayan

Daya tarik utama Surabi Legend Papandayan tentu ada pada hidangannya yang terkenal nikmat dan otentik. Selain itu, pilihan rasa surabinya juga bervariasi mulai dari topping oncom, telur, abon, keju, susu, cokelat dan lain-lain.

Kemudian tempat kuliner ini masih menggunakan proses memasak yang tradisional sehingga rasa dari surabinya berbeda dari tempat lain. Kenikmatan Surabi Legend Papandayan juga dibuktikan dari kehadirannya yang masih eksis hingga sekarang.

Harga surabi yang ditawarkan juga sangat terjangkau dan ramah dikantong karena dibanderol dengan harga mulai dari Rp 5 ribu. Tekstur surabinya juga terkenal lembut dan masih menggunakan resep yang sama secara turun temurun.

Bagi masyarakat Garut, Surabi Legend Papandayan sudah menjadi salah satu kuliner ikonik di kota tersebut. Tempatnya juga bisa ditemukan dengan mudah dan memiliki peminat yang besar baik dari kalangan anak muda hingga orang tua.

4 dari 4 halaman

Lokasi Surabi Legend Papandayan

Surabi Legend Papandayan berlokasi di Jl. Papandayan No.3, Paminggir, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tempatnya diketahui buka setiap hari pukul 04.00 hingga 09.00 WIB.

Tempatnya juga bisa ditemukan dengan mudah karena berlokasi tepat di pinggir jalan dengan penampakan sebuah lapak emperan sederhana di atas trotoar. Bagi pengunjung yang datang kawasan Alun-Alun Garut bisa menempuh perjalanan 1,2 km atau 6 menit berkendara.

Sementara itu, bagi pengunjung yang datang dari Stasiun Garut bisa menempuh jarak sekitar 1,2 km atau 5 menit perjalanan dengan kendaraan. Bagi pengunjung yang datang dari Kota Bandung bisa menempuh perjalanan 65,1 km atau 2 jam 24 menit berkendara.