Liputan6.com, Jakarta - Jelang akhir 2024, Perpusnas melakukan salah satu langkah konkret Penetapan Rencana Induk Nasional (RIN) Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tahun 2025-2034. Sekretaris Utama Perpusnas Joko Santoso menyebut saat ini pihaknya menyimpan sekitar 9,2 persen koleksi naskah sedunia. Koleksi naskah Perpusnas saat ini sebanyak 13.318 naskah, sementara total koleksi naskah sedunia sebanyak 143.259 naskah.
Menurut Joko, RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara ini menitikberatkan pada empat hal di antaranya menetapkan arah kebijakan, strategi dan fokus program, serta peta jalan pengarusutamaan Naskah Nusantara selama sepuluh tahun.
Advertisement
"Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tidak hanya bertujuan untuk melestarikan naskah sebagai artefak sejarah, tetapi juga untuk menghidupkan kembali kandungan nilai-nilai di dalamnya yang relevan dengan tantangan masa kini," sebutnya dalam pembukaan Konsinyasi Penetapan RIN Revitalisasi Naskah Kuno Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta, pada Rabu (4/12/2024).
Lebih lanjut dia menyebut arah kebijakan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menitikberatkan pada tiga hal yakni intensifikasi gerakan Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara, akselerasi Perlindungan dan Pelestarian berkelanjutan, dan perluasan akses dan pendayagunaan yang luas dan inklusif. Ketiga arah kebijakan tersebut ditopang oleh perkuatan SDM, infrastruktur, dan kemitraan.
Joko Santoso juga menegaskan naskah kuno dapat dijadikan referensi dalam penyusunan kebijakan sosial, budaya, dan pendidikan yang lebih inklusif dan berdasarkan pada kearifan lokal. Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi sebuah payung besar dalam proses pengelolaan naskah kuno Nusantara yang berkelanjutan.
Sementara itu, profesor filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Fathurrahman menjelaskan Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi strategi menjadikan naskah Nusantara sebagai salah satu inspirasi utama dalam upaya memajukan kebudayaan menuju Indonesia Emas 2045.
Dia berharap melalui upaya Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara tumbuh kesadaran akan kekayaan naskah kuno yang dimiliki Indonesia. Pemilik naskah akan sadar, naskahnya bukan hanya pusaka. Dukungan dari berbagai pihak juga akan muncul dalam pengelolaan naskah Nusantara.
“Beberapa narasi strategis yang dapat dimunculkan dalam RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara yaitu keragaman naskah Nusantara sebagai pemersatu, naskah sebagai rujukan identitas dan jatidiri bangsa, naskah sebagai inspirasi pengetahuan dan kearifan lokal, kekuatan ekonomi kreatif, dan sebagai kekuatan diplomasi global,” usulnya.
Repatriasi Naskah Kuno
Isu lain yang menjadi fokus dalam kegiatan ini yaitu terkait repatriasi naskah kuno milik Indonesia yang tersebar di berbagai negara lain di dunia. Anggota Komisi X DPR RI yang juga kurator, Bonnie Triyana, mengatakan banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam upaya repatriasi.
"Yang paling penting bukan hanya memulangkan naskah kunonya saja ke Indonesia, tapi juga membangun pengetahuan tentang pelestarian naskah yang akan dipulangkan ke Indonesia tersebut," pungkasnya.
Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara menjadi salah satu program prioritas Perpusnas Tahun 2024, selain Standardisasi Perpustakaan dan Peningkatan Minat Baca dan Literasi. Konsinyasi Penetapan RIN Revitalisasi Naskah Kuno Nusantara menjadi kegiatan terakhir dalam proses penyusunan RIN Pengarusutamaan Naskah Kuno Nusantara.
Sebelumnya, Perpusnas menggelar rapat konsultasi dengan para pemangku kebijakan baik dari internal maupun eksternal. Selain itu, dilakukan diskusi kelompok terpumpun di beberapa daerah di Indonesia khususnya Jakarta, Bandung, dan Surabaya untuk memastikan penyusunan RIN Pengarusutamaan Naskah Nusantara dilakukan secara terencana, inklusif, dan berbasis pada masukan dari berbagai pihak.
Advertisement