Sukses

Dintankanak dan Upland Banjarnegara Fasilitasi Lelang Anakan Domba Batur

Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara bersama UPLAND Project menggelar Expo serta Lelang Komoditas Ternak Anakan Domba Batur (Dombat).

Liputan6.com, Banjarnegara - Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara bersama UPLAND Project menggelar Expo serta Lelang Komoditas Ternak Anakan Domba Batur (Dombat). Lelang dan kontes ternak tersebut berbarengan dengan expo produk UMKM kelompok tani se Kabupaten Banjarnegara yang dipusatkan di halaman Pusat Kesehatan Hewan (Pukeswan) Karangkobar, Kamis (5/12/2024).

Domba Batur adalah domba unggulan khas Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah yang banyak dipelihara oleh peternak di desa-desa di Kecamatan Batur yang berada di dataran tinggi Dieng sejak 1974.

Domba Batur adalah hasil dari persilangan domba lokal ekor tipis dan dompa texel atau marino dan secara turun-temurun dikembangkan masyarakat wilayah Kecamatan Batur dan menjadi milik masyarakat Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah dan berdasarkan keputusan Menteri Pertanian No 2916/ktps/OT.140/6/2011, dombat (domba batur) telah ditetapkan sebagai domba unggulan nasional.

Selain mempunyai keseragaman bentuk fisik dan kemampuan adaptasi yang baik, Domba Batur juga potensial sebagai pedaging unggulan serta domba penghasil wool.

Pj Bupati Banjarnegara Muhammad Masrofi didampingi sejumlah Forkopimda, Forkompimca, serta pejabat pendamping yang hadir memberikan apresiasi terhadap program UPLAND.

 

2 dari 3 halaman

Pj Bupati Banjarnegara Apresiasi Program UPLAND

Menurut Pj Bupati, UPLAND Project merupakan program yang turut membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya petani, peternak dan penerima manfaat di wilayah atas.

“Dengan hibah dari program UPLAND, masyarakat khususnya petani, peternak dan pelaku UMKM sangat terbantu. Tinggal nanti perlu dilakukan evaluasi. Sejauh mana program ini dalam mengentaskan kemiskinan di Banjarnegara,” kata Masrofi.

Dalam kesempatan tersebut ia juga keliling meninjau stand Expo yang memamerkan produk UMKM unggulan binaan UPLAND, serta kontes dan lelang ternak domba Batur yang meriah.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan, Firman Sapta Adi mengatakan, domba batur yang sudah menjadi domba unggulan nasional saat ini populasinya belum begitu banyak, kondisi terakhir Oktober tahun 2024 menurut BPS populasinya sekitar 10.300 ekor.

"Dari jumlah populasi tersebut, 1.700 merupakan support dari program UPLAND yang berisi unggul yang terus dikembangkan melalui program UPLAND oleh kelompok-kelompok ternak sehingga mendapatkan bibit Domba Batur yang lebih unggul. Saat ini, 8.600 ekor dombat dikembangkan masyarakat di luar program UPLAND," kata Firman.

Menurut Firman, domba batur bukan domba daging tapi domba klangenan, domba hias, domba friendly sehingga memiliki harga luar biasa.

 

3 dari 3 halaman

Harga Anakan Dombat Usia 4-5 Bulan Laku Lebih Dari Rp2 Juta Per Ekor

Melihat perkembangan Upland, jika sesuai rencana berakhir tahun 2024, namun karena perkembangan dan keberhasilan di seluruh lokasi program UPLAND di 13 kabupaten sehingga Upland Project diperpanjang sampai tahun 2026.

Panitia Expo dan Lelang Ternak Dombat, Faros Zainurromzi SA, mengatakan dalam lelang anakan dombat tersebut, 1 ekor anakan domba batur usia 4-5 bulan laku terjual dengan harga Rp2-3 juta  per ekor.

"Melalui forum lelang, terjual 6 ekor anakan domba batur dengan rata-rata diharga Rp2-3 juta per ekor. Namun, banyak juga transaksi yang tidak melalui lelang atau langsung transaksi antara pembeli dan pemilik ternak," katanya.

Selain lelang, juga digelar kontes ekstreem domba batur dewasa dengan dilakukan verifikasi SNI dombat. Juaranya dengan predikat dombat betina terberat yaitu 94 Kg sedangkan pejantan dengan berat 98 Kg.

Anggota DPRD Banjarnegara, Slamet mengatakan sangat berharap agar Kementrian Pertanian terus melakukan program yang terarah dan berhasil. Seperti Upland, sangat terasa manfaat dari program tersebut terhadap masyarakat langsung karena dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui kelompok pertanian.

"Kelompok tani dan Kelompok Wanita Tani yang sudah mampu berproduksi baik ternak maupun olahan lainnya dapat terus dikawal dan didampingi sejak dari hulu hingga hilir sehingga terus berjalan dan meningkatkan produksi termasuk memastikan pasarnya," katanya.

Banjarnegara, kata Slamet, sebagaian besar ditopang melalui sektor pertanian sehingga dibutuhkan perhatian khusus agar harapan petani mulai dari infrastruktur, Saprodi dan bantuan permodalan tentu dengan managemen yang profesional akan menjadikan pertanian makin maju. "Petani di Banjarnegara benar-benar merasakan kehadiran pemerintah," katanya.

Penulis: Nugroho Purbo