Liputan6.com, Sukabumi - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau kondisi warga terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Cihonje Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi.
Informasi dihimpun, Wapres Gibran menuju lokasi di didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, BNPB, BPBD Provinsi Jawa Barat, Forkopimda Provinsi Jawa Barat, dan Forkopimda Kabupaten Sukabumi.
Gibran menyambangi para pengungsi di dua posko, yaitu SD Negeri 2 Tegalpanjang dan posko di Kantor Desa Sukamaju. Dirinya juga turut membagikan buku tulis, mainan, susu, makanan, serta bantuan logistik lainnya. Setelah itu Gibran meninjau lokasi pergerakan tanah di Kampung Cihonje.
Advertisement
"Baru saja bapak Wakil Presiden Republik Indonesia datang ke sini memberikan bantuan baik moril, arahan, memberikan bantuan materiil, memberikan perintah langsung kepada saya kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk mengatasi sampai tuntas,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Jumat (6/12/2024).
Baca Juga
Suharyanto mengatakan, Wapres sempat menanggapi kondisi kebersihan di dalam tenda pengungsian. Serta memberi perhatian kepada anak-anak karena kegiatan pembelajaran yang terganggu.
Sementara, Plt Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Heramdianne Adnan menuturkan, beberapa titik lokasi bencana masih terkendala akses listrik dan infrastruktur jalan yang rusak.
"Masih ada beberapa yang memang belum bisa diakses dan dari sisi komunikasi dan listrik ini masih banyak yang putus ini yang menjadi permasalahan," ujar Anne.
Simak Video Pilihan Ini:
Salurkan Bantuan Logistik Lewati Jalur Darat dan Sungai
Beberapa akses jalan utama yang rusak akibat longsor dan ambruk membuat proses evakuasi dan distribusi bantuan kepada warga terdampak memerlukan waktu cukup lama.
"(Jembatan) terputus ini juga kita ga bisa langsung evakuasi karena alat berat ga bisa masuk ketika jembatannya putus jadi jembatannya dulu yang harus diperbaiki," ungkapnya.
Masih kata Plt Pelaksana BPBD Jabar, untuk menjangkau lokasi terisolir pihaknya menyalurkan bantuan logistik ke daerah-daerah melalui jalur darat dengan kendaraan roda dua dan sungai.
"Sekarang adalah pertama kita data pengungsi kita upayakan logistik permakanan bisa masuk ke daerah pengungsi contohnya mungkin ke daerah Simpenan kan putus," tuturnya.
"Ini kita upayakan menggunakan perahu pertama kita nggak bisa akses walaupun kita gunakan perahu kita kerja sama dengan relawan BPBD kabupaten kota, TNI-Polri ini juga sedang terus kita lakukan seperti itu," sambung dia.
Berdasarkan data yang diperoleh BPBD Jawa Barat hingga Jumat (6/12) pukul 08.00 WIB, sejauh ini jumlah korban jiwa bertambah menjadi 5 orang yang berusia dari 11 tahun hingga lansia.
"Untuk korban saat ini yang meninggal dunia yang tercatat ada lima orang meninggal dunia itu berada di Kecamatan Simpenan, kemudian Ciemas. Tujuh orang sampai saat ini belum ditemukan itu ada di Simpenan, Gegerbitung, Tegal Buleud, Pabuaran," tutupnya.
Advertisement