Sukses

Bencana Alam di Sukabumi Korban Meninggal Menjadi 8 Orang, Jasad Anak Perempuan 8 Tahun Baru Ditemukan

Proses evakuasi terhadap korban bencana alam di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan. Terkini, petugas temukan jasad anak-anak usia 8 tahun.

Liputan6.com, Sukabumi - Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi menyampaikan data terkini jumlah korban jiwa dari dampak bencana alam yang terjadi sejak Selasa (3/12/2024) lalu. Hingga kini, delapan orang dinyatakan meninggal dunia, termasuk anak-anak. Sementara empat orang lainnya masih dalam pencarian.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengatakan, tim gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan diantara material longsor dan banjir. Pihaknya juga tengah memfokuskan pada penanganan bencana, salah satunya dengan memperbaiki akses jalan yang terputus. 

"Kita sudah berusaha menyebar tim ke beberapa wilayah. BNPB, BPBD, TNI, dan Polri sudah berkolaborasi di lapangan. Hari ini kita fokus pada pendataan serta memperbaiki jalan-jalan yang terputus agar distribusi logistik dapat berjalan lancar," ujar Ade Pendopo Sukabumi, Sabtu (7/12/2024).

Ade menjelaskan bahwa bencana alam ini berdampak luas hingga 39 kecamatan, dengan 1 kelurahan dan 142 desa terdampak. Kemudian, bencana juga mengakibatkan 1.254 rumah rusak, 3.153 KK atau 4.892 warga terdampak, dan 890 KK atau 2.859 jiwa lainnya terpaksa mengungsi. 

"Hari ini kecamatan kita bertambah jadi 39 kecamatan, 1 kelurahan 142 desa dan yang meninggal dunia ada 8 jiwa. Yang hilang masih dalam pencarian itu ada empat," ungkapnya. 

Korban anak-anak yang baru ditemukan jasadnya itu diketahui bernama Siti Hamidah (8), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Jalan Utama di Wilayah Kecamatan Nyalindung dan Pabuaran Masih Terputus

Selain terkendala jaringan listrik, saat ini sejumlah jalan utama seperti di Nyalindung dan Pabuaran juga masih terputus. Sehingga distribusi logistik terpaksa menggunakan jalur kecil.

"Logistik sudah dikirimkan, tetapi kendala jalan membuat kita harus menggunakan kendaraan kecil. Truk-truk besar tidak bisa melewati jalur sempit. Kita kan terputus di Jalan Nyalindung, oleh karena itu dari Jampangtengah lewat ke Pabuaran juga terputus jadi muncul di Purabaya, tapi bukan ke Cimerang jadi jalan yang kecil," jelasnya.

Lebih lanjut, beberapa pejabat pemerintah seperti Wakil Menteri Sosial dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dijadwalkan meninjau langsung ke lokasi terdampak untuk mempercepat perbaikan infrastruktur, termasuk akses jalan menuju titik distribusi bahan pangan dan bahan bakar.

"Rencana hari ini, kita juga akan rapat evaluasi dengan BNPB dan BPBD untuk menentukan langkah ke depan," sambung dia

Ade menambahkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak. Termasuk pemulihan daerah terdampak akan terus dilakukan oleh tim gabungan.