Sukses

Cerita Evakuasi 3 Penambang Emas yang Tewas Terjebak Dalam Lubang 40 Meter di Minahasa Utara

Tiga orang penambang emas dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Jumat (6/12/2024) lalu.

Liputan6.com, Minahasa Utara - Tiga orang penambang emas dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut, pada Jumat (6/12/2024), sekitar pukul 16.00 Wita.

Ketiga korban tersebut adalah Taufiq Popalo (26 tahun), Edwin Kawengian (38 tahun), dan Ofke Watulingas (44 tahun).

Kepala Kantor SAR Manado, George M Randang memaparkan, kronologinya, pada pukul 10.00 Wita, ketiga penambang memasuki lubang tambang di kawasan tersebut untuk memulai aktivitas penambangan.

Sekitar pukul 16.00 Wita, hujan deras menyebabkan air meluap dan membanjiri lubang tambang tempat para penambang tersebut bekerja. Ketiganya terjebak di dalam lubang yang diperkirakan memiliki kedalaman sekitar 40 meter.

“Rekan-rekan korban yang berada di lokasi segera melakukan upaya untuk menguras air menggunakan pompa air, namun usaha tersebut belum membuahkan hasil,” ujarnya.

Melihat situasi yang semakin genting, para penambang melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dimembe pada pukul 16.30 Wita.

Tim SAR Gabungan bergerak cepat melalukan proses evakuasi terhadap para korban. Salah satu dari tiga penambang, Ofke Watulingas berhasil dievakuasi pada pukul 01.20 dini hari, Minggu (8/12/2024). Sayangnya, saat dievakuasi, Ofke ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Setelah proses evakuasi selesai, jenazah Ofke langsung dibawa ke Rumah Sakit Walanda Maramis, Minahasa Utara, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Selanjutnya, jenazahnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan, diiringi oleh keluarga dan kerabat yang berduka.

Dia memaparkan, Tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi dua korban penambang emas pada, Senin (9/12/2024) dinihari.

"SAR gabungan dari kantor SAR Manado, Polsek Dimembe, Koramil Dimembe, pemerintah desa, serta masyarakat penambang terlibat dalam proses evakuasi tersebut," kata George M Randang pada, Senin (9/12/2024).

Saat dilakukan asesmen, korban yang terjebak berada di lubang berkedalaman sekitar 40 meter. Setelah lubang yang berisi air selesai dikuras, tubuh korban tertutup material sehingga proses evakuasi berjalan lebih lama.

Setelah melalui proses yang memakan waktu cukup lama, akhirnya pukul 00.55 Wita korban kedua berhasil dievakuasi, dan korban ketiga dievakuasi pada pukul 02.22 Wita.

"Semua korban sudah berhasil dievakuasi yakni sebanyak tiga orang. Kami juga mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga korban," ujar George.

Dia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang ikut serta dalam proses evakuasi.