Liputan6.com, Jakarta - Teh talua, yang dalam bahasa Minang berarti teh telur. Merupakan minuman khas dari Sumatera Barat yang memiliki cita rasa unik dan kaya akan tradisi.
Minuman ini merupakan kombinasi antara teh, kuning telur ayam kampung, gula, dan sering kali ditambahkan perasan jeruk nipis. Popularitas teh talua sudah melekat di masyarakat Minang, terutama di kalangan para pria sebagai penambah energi sebelum memulai aktivitas sehari-hari.
Di warung-warung kopi tradisional, teh talua sering dijadikan pilihan utama, memberikan kehangatan dan semangat bagi siapa saja yang menikmatinya. Proses pembuatan teh talua memerlukan keterampilan khusus untuk menciptakan tekstur yang lembut dan rasa yang seimbang.
Advertisement
Baca Juga
Kuning telur dikocok dengan gula hingga mengembang dan berbusa, menciptakan konsistensi yang creamy. Setelah itu, teh panas yang kental dituangkan secara perlahan, mencampur rasa manis, gurih, dan aroma teh yang khas.
Kadang-kadang, perasan jeruk nipis ditambahkan untuk memberikan sentuhan asam segar yang melengkapi rasa minuman ini. Teh talua tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga kaya akan nutrisi, terutama protein dari telur, yang dipercaya mampu meningkatkan stamina.
Bagi masyarakat Minangkabau, teh talua bukan sekadar minuman. Ia juga menjadi bagian dari budaya dan tradisi sosial. Dalam acara-acara adat, teh talua sering disajikan sebagai simbol penghormatan kepada tamu.
Minuman ini juga mencerminkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan, di mana orang-orang berkumpul di warung kopi untuk berbincang, berdiskusi, atau sekadar menikmati waktu bersama.
Filosofi
Filosofi di balik teh talua adalah perpaduan rasa dan keberagaman, yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat Minang itu sendiri. Namun, seiring modernisasi, keberadaan teh talua mulai menghadapi tantangan.
Generasi muda sering kali lebih tertarik pada minuman modern seperti kopi kekinian atau teh dengan berbagai varian rasa. Meskipun begitu, teh talua tetap bertahan sebagai warisan budaya yang berharga.
Banyak usaha kini dilakukan untuk mempromosikan teh talua, baik melalui festival kuliner, media sosial, maupun pengemasan yang lebih menarik. Langkah-langkah ini bertujuan agar minuman khas ini tetap lestari dan dikenal oleh generasi mendatang, tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Teh talua contoh nyata bagaimana makanan dan minuman tradisional dapat menjadi cermin identitas budaya suatu daerah. Dengan rasa yang khas, nilai sejarah, dan manfaat kesehatannya, teh talua layak untuk terus dilestarikan sebagai salah satu warisan kuliner Nusantara.
Setiap tegukan teh talua adalah perjalanan rasa dan cerita, menghubungkan kita dengan akar tradisi yang kaya dan penuh makna.
Penulis: Belvana Fasya Saad
Advertisement