Liputan6.com, Yogyakarta - Di antara beragam buah yang tersedia di alam, terdapat sejumlah buah yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika tidak dikonsumsi dengan hati-hati. Beberapa jenis buah mengandung zat beracun yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak atau dalam kondisi tertentu.
Banyak buah eksotis yang memiliki penampilan menarik namun menyimpan bahaya tersembunyi. Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah tiga buah berbahaya jika dikonsumsi berlabihan:
1. Aprikot
Advertisement
Buah aprikot bisa berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan atau jika bijinya tertelan. Biji aprikot mengandung amigdalin, senyawa kimia yang dapat berubah menjadi sianida yang berbahaya bagi tubuh.
Baca Juga
Keracunan sianida akibat biji aprikot dapat menyebabkan hipotensi, kejang-kejang, dan koma. Selain dari biji, buah aprikot dapat menyebabkan berbagai efek samping yang perlu diwaspadai.
Gangguan gastrointestinal merupakan salah satu efek yang paling umum terjadi, yang mencakup gejala-gejala seperti gas berlebih, kembung, flatulensi, dan diare. Hal ini dapat dialami oleh beberapa orang yang memiliki sensitivitas terhadap kandungan dalam buah aprikot.
Efek samping lainnya adalah reaksi alergi, yang dapat muncul melalui dua mekanisme berbeda. Pertama, alergi yang disebabkan oleh reaksi silang dengan serbuk sari pohon birch atau persik.
Mekanisme ini membuat seseorang yang alergi terhadap serbuk sari tersebut juga dapat mengalami reaksi alergi saat mengonsumsi aprikot. Jenis alergi lainnya adalah alergi sulfit, yang dapat menimbulkan spektrum reaksi mulai dari gejala ringan hingga kondisi yang mengancam jiwa. Reaksi alergi ini bisa sangat berbahaya dan memerlukan perhatian medis segera jika terjadi gejala serius.
2. Bintaro
Buah bintaro adalah buah dari tanaman mangrove yang memiliki nama latin Cerbera manghas. Buah ini memiliki bentuk oval, berbiji, dan berwarna merah cerah saat matang.
Buah bintaro dikenal sebagai tanaman yang sangat berbahaya karena mengandung zat beracun yang dapat membahayakan sistem kardiovaskular manusia. Inti dari bahaya tanaman ini terletak pada glikosida bernama cerberin, suatu senyawa kimia yang memiliki kemampuan untuk memblokir aktivitas ion kalsium di dalam jantung.
Mekanisme kerja racun ini dapat mengganggu fungsi normal jantung, yang berpotensi menyebabkan gangguan irama jantung atau bahkan kegagalan jantung. Sejarah penggunaan racun bintaro sangat kelam dan mencerminkan potensi berbahayanya tanaman ini.
Dalam konteks tradisional, getah bintaro pernah dimanfaatkan oleh masyarakat pemburu sebagai bahan untuk meracuni panah atau tulup yang digunakan dalam berburu. Keracunan melalui racun bintaro tidak hanya terbatas pada dunia perburuan.
Sayangnya, buah ini disalahgunakan untuk tujuan destruktif seperti bunuh diri atau bahkan membunuh orang lain. Kandungan racun yang sangat mematikan ini menjadikan buah bintaro sebagai salah satu tanaman paling berbahaya yang harus dihindari kontak atau konsumsinya.
Apel
3. Apel
Apel, meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, dapat menjadi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan karena mengandung zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan berbagai efek samping. Salah satu masalah utama adalah gangguan pencernaan.
Meskipun serat dalam apel baik untuk sistem pencernaan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kembung, gas berlebih, atau diare yang tidak nyaman. Selanjutnya, kandungan karbohidrat tinggi dalam apel dapat memengaruhi stabilitas gula darah.
Fluktuasi gula darah ini sangat berisiko bagi penderita diabetes atau mereka dengan gangguan metabolisme, karena dapat memperburuk sensitivitas insulin atau mengganggu efektivitas obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan, konsumsi apel dalam jumlah banyak juga dapat menjadi kendala, mengingat buah ini kaya akan karbohidrat yang dapat menghambat proses penurunan berat badan.
Selain itu, sifat asam yang dimiliki apel berpotensi merusak email gigi jika dikonsumsi secara terus-menerus dan berlebihan. Risiko kesehatan lainnya adalah paparan pestisida, karena apel termasuk buah yang sering terkena penyemprotan bahan kimia. Konsumsi berlebihan dapat berarti asupan pestisida tidak langsung yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement