Sukses

Viral Dokter Koas Unsri Dianiaya Gara-Gara Jadwal Piket Tahun Baru, Pihak Kampus Buka Suara

Video aksi pemukulan seorang berkaos merah terhadap mahasiswa koas Universitas Sriwijaya (Unsri) viral di media sosial.

 

Liputan6.com, Palembang - Video aksi pemukulan seorang berkaos merah terhadap mahasiswa koas Universitas Sriwijaya (Unsri) viral di media sosial. Dalam video singkat tersebut tampak seorang pria berkaos merah memukul secara betubi-tubi si mahasiswa yang masih mengenakan seragam hingga mengundang perhatian banyak orang. Orang-orang yang berada di sekitarnya juga mencoba melerai aksi pemukulan tersbeut.

Menurut informasi yang beredar, aksi penganiayaan itu dilakukan karena dipicu tak terima piket jaga saat tahun baru.

Belakangan korban diketahui bernama Lutfi, seorang mahasiswa koas Unsri. Akibat aksi pemukulan itu, Luthfi mendapat luka lebam pada bagian wajahnya dan langsung menjalani perawatan di RS Bhayangkara. Korban pun melaporkan aksi pemukulan yang diterimanya ke polisi.

Pihak keluarga, yaitu kakak lutfhi yang bernama Audy mengatakan, adiknya merantau dari Jakarta ke Palembang untuk kuliah menjadi seorang dokter di Unsri. Audy sendiri mengaku tidak tahu kronologi penganiayaan yang diterima sang adik, namun pihak keluarga langsung menyusul ke Palembang untuk menemui korban.

 

2 dari 2 halaman

Pihak Kampus Buka Suara

Sementara itu dekan Unsri Dr Syarif Husin melalui pesan suara yang diterima awak media mengatakan, dirinya merasa prihatin dengan insiden yang melibatkan anak didiknya. Syarif menyebut, pihak kampus sudah membuat tim investigasi internal yang betugas mengumpulkan informasi dan mengelidiki duduk perkara kasus tersebut.

"Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya insiden pemukulan, yang dialami oleh salah satu mahasiswa kami. Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak dibenarkan, dan kami mengecam dengan tegas tindakan kekerasan di lingkungan kampus," katanya.

Sebagai bentuk komitmen kampus, kata Syarif Husin, pihaknya telah membuat tim investigasi untuk memastikan adanya keamanan dan kenyamanan seluruh warga kampus.

"Kami telah membentuik tim investigasi internal yang saat ini sedang bertugas dan bekerja untuk mengumpulkan data-data secara kronologi yang semestinya ada," katanya.

Soal korban yang sudah melapor ke pihak kepolisian, Syarif menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi aparat kepolisian yang menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan berkeadilan.

Video Terkini