Sukses

Sempat Dikira Boneka, Jasad Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Brantas Kota Malang

Kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian karena masih fokus mengungkap identitas korban mayat mengapung di aliran Sungai Brantas

Liputan6.com, Malang - Warga Jalan Bougenvil Bawah, Jatimulyo, Lowokwaru, Kota Malang, dikejutkan dengan penemuan jasad pria tanpa identitas mengapung di aliran Sungai Brantas pada Sabtu, 14 Desember 2024 siang. 

Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan jenazah korban berjenis kelamin pria itu dibawa ke RS Saiful Anwar (RSSA). Kepolisian menggunakan Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (MAMBIS) untuk mengidentifikasi korban.

“Identitas belum diketahui karena kami tidak menemukan identitas diri dalam jenasah korban,” ujar Yudi.

Saksi yang pertamakali melaporkan ada mayat mengapung di sungai adalah Sri Setyoningsih, warga setempat. Perempuan perusia 45 tahun tersebut sekitar pukul 13.00 WIB, Sabtu siang itu, berencana mengunjungi orang tuanya.

Saat jalan kaki di tepi aliran Sungai Brantas di Jalan Bougenvil Bawah, dia melihat sesuatu mengapung di sungai yang disangka boneka. Dia lalu memanggil Setyo Wahono, seorang sopir yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut dan memberitahu apa yang dilihatnya.

Setyo lalu mendekat dan melihat untuk memastikan, ternyata yang terapung itu adalah jenazah. Keduanya lalu memberitahu warga sekitar atas temuan jenazah tidak dikenal tersebut. Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Lowokwaru.

Setelah menerima laporan penemuan jenazah itu, kepolisian dibantu tim relawan kebencanaan Kota Malang lalu mengevakusi tubuh korban ke pinggir sungai. Diperkirakan jenasah telah terapung di sungai sekitar 2-3 hari sebelumnya

“Setelah dievakuasi jenazah korban lalu dibawa ke RSSA untuk dilakukan visum,” ucap Yudi.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Pemeriksaan Lebih Lanjut

Jenazah korban telah dibawa ke kamar mayat RSSA Malang untuk divisum. Kepolisian belum bisa memastikan apakah itu korban pembunuhan atau sebab lainnya. Petugas juga belum keterangan lebih lanjut apakah pada tubuh korban ditemukan adanya bekas luka atau tidak.

Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Malang Kota. Kepolisian menggunakan MAMBIS untuk mengungkap identitas korban. Sampai Sabtu petang ini, kepolisian belum berhasil menemukan identitas diri korban.

“Masih dalam pemeriksaan lanjutan, semoga secepatnya bisa segera terungkap,” tutur Ipda Yudi Risdiyanto.

Kepolisian mengimbau kepada warga Kota Malang dan sekitarnya tak ragu segera melapor bila ada anggota keluarga mereka yang hilang dalam beberapa hari terakhir ini.