Liputan6.com, Blora - Jembatan di Desa Keser, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ambrol saat musim hujan tahun ini. Kondisinya tak memungkinkan untuk dilewati pengguna jalan, terutama pengguna kendaraan roda empat.
Damin (60), warga Desa Nglangitan, menyebutkan bahwa jembatan penghubung pusat Kecamatan Tunjungan tersebut kondisinya sudah parah lebih dari satu minggu ini.
Menurutnya, jembatan vital tersebut ambrol akibat curah hujan tinggi.
Advertisement
"Parah lebih dari satu minggu akibat banjir. Ambruknya baru Selasa sore kemarin (sekitar pukul 15.00 WIB, red)," kata Damin kepada Liputan6.com, Sabtu (14/12/2024).
Mewakili warga di Kecamatan Tunjungan, Damin menyampaikan harapannya supaya jembatan yang menjadi akses utama masyarakat agara segera disikapi oleh para pemangku kepentingan.
"Harapan saya segera dibangun kembali dan ditangani dengan baik, agar jembatan ini bisa digunakan lagi oleh warga," ungkapnya.
Diketahui, warga pengguna jembatan vital di Desa Keser ini harus memutar lebih jauh untuk sampai ke jalan raya.
Imbas curah hujan tinggi pada tahun ini selain menyebabkan jembatan ambrol, juga mengakibatkan genangan air di mana-mana. Terutama di jalanan yang kondisinya tidak ada selokan dan ada selokan tapi kondisinya buntu.
Â
Tanggapan Pemkab Blora
Menanggapi persoalan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mengakui bahwa jembatan yang masuk Tunjungan 5 (lima) di Desa Keser tersebut memang saat ini kondisinya sudah memburuk.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blora mengklaim sudah meninjau kondisi jembatan tersebut.
"Jadi Selasa siang, kondisinya sudah cukup parah. Kemudian sore harinya kami segera turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan," ujar Plt Kepala Dinas PUPR Blora, Nidzamudin Al Hudda, melalui Kabid Bina Marga Dinas PUPR Blora, Danang Adiamintara.
Menurutnya, saat ini di sekitar lokasi sudah dipasangi police line dan rambu-rambu lalu lintas demi keselamatan warga.
Ia menjelaskan bahwa jembatan tersebut merupakan konstruksi lama, bahkan sudah ada sejak sebelum dirinya bergabung dengan DPUPR.
"Abutmen (pondasi) jembatan ambruk akibat hujan deras yang menyebabkan plang di atasnya ikut roboh," jelasnya.
Meski demikian, ia memastikan bahwa pihaknya akan segera membangun kembali jembatan yang sangat vital bagi warga setempat.
Mengenai anggaran, ia menyatakan bahwa pihaknya belum dapat memberikan angka pasti karena masih dalam tahap perhitungan.
"Anggaran masih kami hitung untuk pembangunan jembatan yang lebih efektif dan efisien," ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku akan berupaya agar pembangunan jembatan dapat segera dimulai dengan target penyelesaian sebelum tahun baru. Mengingat, perayaan Natal dan Tahun Baru yang semakin dekat.
"Untuk habis berapa (pembangunan jembatan, red) belum bisa bilang, masih kami rinci," pungkasnya.
Advertisement