Liputan6.com, Tuban - Banjir bandang yang membawa material lumpur menerjang tujuh kecamatan di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu malam (15/12/2024). Kondisi banjir tersebut dipicu hujan deras yang melanda wilayah Bumi Wali Tuban dan meluapnya sungai Kali Kening di wilayah setempat.
Tujuh wilayah terdampak tersebut meliputi kecamatan kota Tuban, Merakurak, Montong, Parengan, Rengel, Soko, dan Kerek. Dimana, ketinggian banjir mencapai 20 centimeter sampai 45 centimeter yang menerjang ratusan rumah, jalan, dan sejumlah fasilitas umum lainnya.
Baca Juga
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa yang meninggal dunia. Namun, masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan karena cuaca ekstrem masih terjadi di wilayah kabupaten setempat.
Advertisement
"Banjir masuk ke rumah-rumah," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Sudarmaji, ditulis Senin (16/12/2024).
Banjir bandang di sejumlah wilayah tersebut sampai saat ini juga sudah berangsur surut. Meski demikian, warga terdampak tampak membersihkan rumahnya akibat material lumpur yang dibawa banjir kiriman tersebut.
"Kita sempat mengungsi sementara karena rumah terkena banjir," ungkap Anton, salah satu warga terdampak di wilayah Kecamatan Montong.
Hal sama juga disampaikan Ariyanto, warga Margomulyo, Kecamatan Kerek, Tuban. Ia mengaku banjir kiriman ini banyak penyebabnya, salah satunya karena buruknya drainase.
"Banyak yang buntu (drainase, red)," ungkap warga setempat tersebut.
Lebih lanjut, secara pasti rumah warga terdampak banjir tersebut belum diketahui oleh BPBD Tuban. Sebab, sampai saat ini tim masih melakukan verifikasi atau pendataan terkait kejadian tersebut.