Sukses

Jurus Kabupaten Purwakarta Hijaukan Hutan Lewat Program Agro Forestry

Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah lahan kritis menjadi lahan produktif yang tidak hanya mendukung pemulihan lingkungan

Liputan6.com, Purwakarta Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menjadi saksi dari langkah besar menuju pemulihan lingkungan dan peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. 

Pada Selasa (17/12/2024) siang, 56.000 pohon ditanam dalam rangka Program Agro Forestry yang mencakup area seluas 200 hektare di Desa Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.

Penanaman tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rachmat Pribadi, yang diikuti oleh anggota TNI dan warga sekitar.

KASAD Jenderal TNI, Maruli Simanjutak menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengubah lahan kritis menjadi lahan produktif yang tidak hanya mendukung pemulihan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

"Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa yang dimulai tiga tahun lalu, dan diharapkan mampu memberi dampak lebih besar hingga tahun 2025," ucap Maruli kepada wartawan di lokasi, Selasa (17/12/2024).

Maruli menekankan bahwa melalui program ini, diharapkan lahan yang sebelumnya tidak produktif dapat diubah menjadi sumber daya yang memberikan manfaat nyata.

"Kami berharap pola tanam masyarakat dapat berkembang dari satu kali panen per tahun menjadi tiga kali panen. Tanaman yang ditanam pun akan disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan kondisi geografis wilayah ini," ucapnya.

Selain penanaman pohon, ia memgatakan, kegiatan ini juga melibatkan distribusi bantuan berupa traktor kepada petani dan sembako kepada warga secara simbolis. 

2 dari 2 halaman

Pengelolaan Lahan Terpadu

"Ini merupakan bagian dari upaya mendukung produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar Maruli.

Program Agro Forestry ini bukan hanya melibatkan TNI Angkatan Darat, tetapi juga PT Pupuk Indonesia (Persero), yang berkomitmen penuh untuk mendukung melalui penyediaan pupuk serta pendampingan teknis bagi masyarakat setempat. 

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rachmat Pribadi, menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

"Jika semua elemen bangsa bersatu, kami yakin perubahan signifikan dapat tercapai. Pengelolaan lahan kritis menjadi lahan produktif ini adalah salah satu upaya penting untuk mendukung ketahanan pangan," katanya.

Ia menyampaikan, wilayah Desa Gunung Hejo dipilih karena memiliki kondisi lahan yang memerlukan intervensi agar dapat dimanfaatkan secara optimal. 

"Sebagai langkah awal, kegiatan ini meliputi pengolahan lahan dan pengeboran sumur untuk memastikan ketersediaan air yang cukup bagi tanaman. Sejauh ini, lima titik sumur bor telah berhasil diaktifkan, yang menjadi pondasi penting dalam keberlangsungan program ini," kata Rachmat.

Masyarakat setempat turut serta dalam proses penanaman, dengan harapan mereka dapat mengelola lahan secara berkelanjutan dan memperoleh hasil pertanian yang lebih baik. 

Rachmat berharap program ini dapat menjadi model pengelolaan lahan terpadu yang dapat diterapkan di daerah lain, sekaligus mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan.