Sukses

2 Desa di Brebes Sempat Terblokir Longsor, DPR RI Minta BNPB Siaga 24 Jam

Masuk musim hujan, ancaman bencana hidrologi harus diwaspadai. DPR RI meminta BNPB Siaga 24 jam dan segera distribusi bantuan saat dibutuhkan.

Liputan6.com, Semarang - Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta garda penanggulangan dan penanganan bencana di Indonesia, yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI untuk siaga penuh 24 jam untuk tanggap darurat bencana.

Menurutnya, beberapa hari atau bulan ke depan cuaca ekstrem diprediksi masih terjadi. 

BNPB, BPBD harus siaga 24 jam, cuaca yang ekstrem saat ini mengharuskan seluruh jajaran di daerah juga harus siaga tanggap darurat,” kata Fikri.

Belakangan memang bencana alam meningkat. Salah satunya adalah kejadian Longsor yang terjadi di Kecamatan Salem, Brebes, Sabtu (14/12/2024) yang membuat dua desa terisolir. 

Akses jalan menuju kedua desa itu lumpuh total akibat tertutup material longsor di 11 titik, memaksa 1.200 jiwa terjebak tanpa akses keluar-masuk. Pasokan air bersih putus, memaksa sebagian warga mengungsi ke gedung sekolah.

Abdul Fikri Faqih meminta penanganan pasca bencana harus dilakukan secepatnya.

“BNPB bekerja sama dengan BPBD serta Pemerintah daerah harus secepatnya memberikan bantuan penanganan, karena kalau soal sandang, papan, dan pang itu tidak bisa ditunda, apalagi bencana, sandang juga seperti itu, secepatnya diberikan kepada korban bencana,” katanya.

Bencana hidrologi baik yang bersifat langsung seperti longsor dan banjir, maupun tak langsung, belakangan menjadi perhatian serius banyak negara. Selain langkah pencegahan kerusakan lingkungan, juga harus disiapkan langkah jika terjadi bencana itu.