Liputan6.com, Medan - Dekke naniura merupakan salah satu kuliner Batak, khususnya Toba dan sekitarnya. Resep kuliner legendaris ini telah diwariskan secara turun-temurun dari para leluhur Orang Batak yang tinggal di pesisir Danau Toba.
Mengutip dari www.djkn.kemenkeu.go.id, penamaan dekke naniura diambil dari bahasa Batak yang berarti ikan yang tidak dimasak melalui api. Dalam bahasa Batak, kuliner ini disebut dengke mas na niura.
Ikan yang dalam bahasa batak disebut ihan merupakan bahan dasar pembuatan dekke naniura. Meski tanpa dimasak, tetapi ikan mas segar tersebut tidak amis.
Advertisement
Baca Juga
Karena disajikan dalam keadaan mentah, dekke naniura terasa mirip dengan olahan sashimi khas Jepang atau ceviche khas Peru. Selain ikan mas, masyarakat setempat biasanya juga menggunakan ikan nila, ikan mujair, maupun beberapa jenis ikan lainnya.
Proses pembuatannya adalah dengan memberikan asam atau air buah utte jungga pada ikan mas. Selain itu, ikan juga diberi bumbu dari rempah-rempah.
Ikan tersebut kemudian didiamkan selama sekitar tiga hingga lima jam. Setelah proses fermentasi tersebut, ikan pun masak dan sudah bisa disantap.
Pada zaman dahulu, dekke naniura hanya disajikan pada momen-momen tertentu, seperti menjadi hidangan khusus untuk menjamu para raja. Makanan ini juga kerap disajikan saat upacara adat di Tanah Batak. Konon, para raja terdahulu hanya mempercayakan pembuatan dekke naniura kepada orang-orang tertentu saja. Awalnya, dekke naniura disajikan dalam bentuk utuh, mulai dari kepala hingga ekor ikan. Proses pemotongannya dilakukan dengan cara membelah ikan pada bagian tengah tanpa terputus.
Cara tersebut membuat dekke naniura memiliki bentuk yang menarik ketika disajikan. Ikan tersebut diletakkan melebar di atas piring yang juga lebar.
Tampilannya semakin menggiurkan dengan aneka warna menarik dari olahan bumbu rempah yang segar. Beberapa bumbu tersebut adalah andaliman, batang serai yang telah digeprek atau dimemarkan, jeruk nipis, dan lain sebagainya.
Meski dahulu hanya disajikan untuk raja dan momen-momen tertentu, tetapi kini dekke naniura bisa dinikmati oleh siapa saja. Kini, dekke naniura telah menjadi menu lauk harian yang bisa ditemukan di berbagai rumah makan Khas Batak.
Â
Penulis: Resla