Liputan6.com, Maros - Eks Pondok Pesantren Khilafatul Muslimin yang berada di Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawes Selatan mendeklarasikan diri setia kepada Pancasila dan NKRI pada Kamis (19/12/2024). Nama Khilafatul Muslimin itu pun diubah menjadi Ponpes Ukhuwah Islamiah (PPUI).
Deklarasi tersebut dipimpin langsung oleh Ya'qub Al Anshory M selaku Murobbi Ma'had PPUI Mallawa. Dekalarasi setia kepada NKRI itu juga diikuti oleh puluhan santri dan santriwati Eks Pondok Khilafatul Muslimin.
Advertisement
"Kami berjanji, setia dan mengakui bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang sah. Kami mengakui bahwa NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika sebagai 4 pilar kebangsaan." ucap Ya'qub yang diikuti oleh puluhan santrinya.
Lebih jauh Ya'qub mengaku bangga dengan keputusan meninggalkan Khilafatul Muslimin yang disebut sebagai organisasi intoleran oleh BNPT. Ia pun berharap ke depannya stigma negatif tentang dirinya dan para pengikutnya bisa luntur denngan sendirinya.
"Ya kami selaku pengasuh Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyyah (Eks Pondok Khilafatul Muslimin) di Kecamatan Mallawa cukup merasa bangga, artinya dengan kegiatan ini kita bisa menghapus stigma negatif terkait pesantren yang sudah kita gawangi selama ini, dimana stigma negatif masyarakat terlalu takut dengan pesantren kami ini, Alhamdulillah lewat momentum ini semua jajaran pemerintah turut hadir disini guna kita menyatukan persepsi kita terkait kebhinekaan kenegaraan kita ini," jelas Ya'qub.
Ia berharap, seluruh santri dan santriwati yang berada di Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyah bisa dikenal sebagai warga negara yang baik. Ia bahkan menjamin bahwa saat ini visi dan misi yang pegang tidak akan berbeda dengan tujuan NKRI.
"Harapan kami kedepannya kami lebih dikenal lagi sebagai warga negara yang baik, bukan warga negara yang dalam tanda kutip lagi bahwasanya apa yang kami lakukan disini sama dengan visi misi negara, apa yang berada di Pancasila kami melakukan semua disini”, tutup Ya'qub.
Terpisah Kepala Kesbangpol Maros, Jufri mengaku turut berbahagia dengan kegiatan deklarasi tersebut. Dia menjelaskan bahwa kegiatan deklarasi itu dibalut dalam sebuah Seminar Kebangsaa yang mengangkat tema 'Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin dengan Merawat Kebhinekaan dalam Bingkai NKRI Menuju Indonesia Emas 2045'.
"Alhamdulillah setelah bertemu dengan pengurus pesantren ini dan seluruh santrinya mereka siap untuk bergabung kembali bersama NKRI", ucap Jufri.
Seminar Kebangsaan ini menghadirkan pembicara dari Kanwil Kemenag, H. Abdul Kadir Ibrahim, A Mannan H dari Forum Komunikasi umat Bersatu (FKUB) dan H Ambo Asse dari Majelis Ulama Indonesia serta H. Jufri dari Kakesbangpol Kabupaten Maros.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan bendera merah putih dari Kepala Kesbangpol kepada pimpinan Pondok Pesantren. Juga diserahkan bantuan kepada Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyyah berupa buku-buku islami dan bantuan bahan pokok kebutuhan sehari-hari para santri.
Simak juga video pilihan berikut ini: