Sukses

Jamu Maut Renggut Nyawa Bocah 13 Tahun di Palembang, Jasadnya Ditemukan di Belakang Lemari

Bocah 13 tahun di Palembang Sumsel ditemukan tewas di belakang lemari di kamar rumahnya, diduga karena keracunan jamu yang diberikan kakak iparnya.

Liputan6.com, Palembang - Warga Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), digegerkan dengan kabar salah satu warganya, Rabu (18/12/2024) lalu. Korban adalah AN, bocah perempuan beusia 13 tahun yang ditemukan tak bernyawa di belakang lemari kamarnya.

Dari informasi yang dihimpun, ibu korban Asmawati (52) sempat mencari keberadaan anaknya yang sempat menghilang sekitar pukul 17.00 WIB dari rumah.

“Saya ketemu AN di belakang lemari, dalam kondisi sudah tak bernyawa,” katanya di Palembang, ditulis Jumat (20/12/2024).

Kepergian anaknya diduganya, karena minuman jamu yang diberikan oleh menantu perempuannya bermama Rika. Karena dia mendapat kabar, jika anaknya diberi minuman jamu ke anaknya.

Karena sebelumnya, dia mengetahui kalau korban sempat adu mulut dengan menantunya RK. Namun anaknya tak menaruh curiga, dengan jamu yang diberikan oleh menantunya tersebut.

"Katanya anak aku sudah baik karena sering WA terus,” ujarnya.

Diungkapkan Pawas Polsek SU I AKP Usman, jasad AN langsung evakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bari Palembang, setelah pihak kepolisian datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Sudah dilakukan autopsi di instalasi forensik RS Bhayangkara Palembang. Pihak keluarga juga sudah membuat laporan ke SPKT Polrestabes Palembang, pada Kamis (19/12/2024) sekitar pukul 01.17 WIB,” katanya.

Sebelumnya, dokter forensik RS Bhayangkara Polda Sumsel Indra Syakti Nasution berujar, korban diduga tewas karena kekurangan oksigen, belum ada tanda-tanda keracunan.

"Dari aotupsi yang kita lakukan, korban mengalami luka di kening kepala dan kaki. Bibir biru, dia wafat karena kekurangan oksigen," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

8 Jam Wafat

Saat masuk ke meja kamar mayat Forensik RS Bhayangkara, korban baru meninggal sekitar 8 jam dan tubuh korban belum masuk ke proses pembusukan.

Dalam pemeriksaan, tim forensik mengambil organ-organ dalam untuk diperiksa secara Patologi Anatomi untuk mencari penyebab kematiannya.

"Kita juga mnegambil kantung lambung untuk diperiksa Taksikologi, apakah ada zat-zat berbahaya di sana seperti racun," ujarnya.

Dari serangkaian pemeriksaan tersebut, akan terbongkar jelas penyebab kematian korban, karena harus diperiksa di laboratorium terlebih dahulu.