Liputan6.com, Solo - Ndalem Doyoatmojo berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No.261, Sriwedari, Solo. Bangunan ini memiliki konstruksi megah nan klasik yang menonjol di sudut Sriwedari.
Mengutip dari surakarta.go.id, gedung Ndalem Doyoatmojo merupakan saksi bisu perjalanan waktu yang menyimpan cerita panjang tentang perpindahan kepemilikannya. Saat ini, gedung ini dimiliki secara pribadi oleh KPH H. Nur Harjanto Doyoatmojo.
Jauh sebelum itu, Ndalem Doyoatmojo memiliki nilai sejarah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya pencinta warisan budaya. Awal didirikannya bangunan ini difungsikan sebagai rumah komandan pasukan Belanda.
Advertisement
Baca Juga
Pada masa kekuasaan Jepang, perjalanan kepemilikan bangunan ini pun terus berlanjut. Gedung tersebut digunakan oleh penguasa Jepang, Funa Biki.
Kepemilikannya kemudian beralih ke Kapiten Tituler Tionghoa Surakarta, Kwee Tjien Gwan. Saat agresi militer Belanda II berlangsung, gedung ini sempat difungsikan sebagai kantor militer.
Setelahnya, kepemilikan gedung ini berpindah tangan ke Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Salahuddin Setiawan Djodi Nur Hadiningrat. Setelah perjalanan yang panjang, kini gedung tersebut dimiliki secara pribadi oleh KPH H. Nur Harjanto Doyoatmojo.
Ndalem Doyoatmojo memiliki gaya arsitektur Eropa zaman romantik. Bangunan tersebut memiliki ornamen berupa lengkungan-lengkungan yang artistik.
Detail ornamen klasiknya seolah menghadirkan suasana elegan dan megah. Desain ini mencerminkan estetika di zaman kolonial.
Ndalem Doyoatmojo merupakan salah satu warisan budaya yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Tak hanya menyimpan cerita masa lalu, bangunan ini juga berperan sebagai identitas sejarah bangsa Indonesia.
Penulis: Resla
Â