Liputan6.com, Jember - Universitas Negeri Jember (Unej) memastikan tidak ada bullying dalam kasus meninggalnya Danang Rizky Yopi Nurcahya, mahasiswa Sosiologi FISIP angkatan tahun 2023.
Danang meninggal pada Senin (23/12/2024), usai melompat dari lantai 8 gedung Center for Research in Social Science's and Humanities (C-Rish) yang melekat di sisi selatan gedung rektorat Unej.
Baca Juga
Pihak kampus memang sudah melakukan penelusuran kepada rekan-rekan satu angkatan Danang, yakni mahasiswa Unej jurusan Sosiologi angkatan 2023. Hal itu untuk memastikan ada tidaknya faktor tekanan dari teman atau senior di kampus.
Advertisement
"Sudah kita tanya, seluruh teman satu angkatannya menjamin bahwa tidak ada itu perundungan dan sejenisnya," ujar Wakil Rektor III Unej Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Fendi Setyawan, Rabu (25/12/2024).
Di kalangan teman-temannya, Danang dikenal sebagai pribadi yang tertutup, tidak banyak bicara dan mudah grogi. Ia juga tidak banyak bergaul dan berorganisasi. Aktivitasnya kebanyakan hanya di kamar kos dan kampus.
"Tapi kalau di sapa, ya menjawab. Tapi memang mas Danang ini tidak banyak bergaul," ungkap Fendi.
Namun, Fendi tidak berani memastikan apakah hal itu yang menyebabkan korban depresi.
"Cerita dari teman-temannya, memang mas Danang suka grogi, nervoust. Tapi apakah itu merupakan tekanan yang wajar atau yang melatarbelakangi (keputusan untuk bunuh diri), kami tidak berani memastikan karena tidak melakukan investigasi secara lebih jauh. Kemarin sempat berbincang dengan ayahnya tapi tidak terlalu dalam karena suasana lagi berduka juga," papar Fendi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa korban mengalami patah tulang pada lengan, leher, dan tulang punggung.
"Setelah diperiksa di RSD dr. Soebandi, tidak ditemukan luka fisik yang signifikan pada tubuh korban. Namun, ada beberapa tulang yang mengalami keretakan," ujar dosen Fakultas hukum Unej ini.
Fendi menegaskan bahwa pihak kampus akan menyerahkan penyelidikan lebih dalam kepada pihak kepolisian.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada aparat berwenang untuk mendalami motif dari peristiwa ini," katanya.
Fendi Setiawan menambahkan bahwa kampus akan melakukan langkah lebih lanjut jika hasil penyelidikan polisi sudah jelas.
"Kami berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban dan mematuhi hasil penyelidikan yang akan dirilis oleh pihak berwajib," ujarnya.
Pihanya sangat prihatin dengan kejadian ini dan berharap tidak ada lagi kejadian serupa di lingkungan kampus.
Kampus juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama sepenuhnya dalam proses penyelidikan. Kasus ini menjadi pengingat penting akan perlunya perhatian terhadap kesehatan mental di kalangan mahasiswa.
Atas kejadian ini, pihak keluarga telah menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut. Jenazah telah dibawa ke rumah duka di Tulungagung, dengan akomodasi difasilitasi pihak kampus.
Polisi: Keluarga Tolak Autopsi
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Sumbersari, Kompol Sugeng Piyanto, menyebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan penyelidikan intensif.
"Pihak keluarga korban telah menyatakan menerima kematian ini sebagai musibah," jelas Suang.
Karena itu, pihak keluarga telah membuat surat pernyataan resmi.
"Surat pernyataan tersebut sudah diterima, namun visum lengkap dari pihak rumah sakit belum kami terima. Saat ini kami menunggu laporan dari RS dr. Soebandi," tambahnya.
Jenazah korban telah dijemput keluarga dan sedang dalam perjalanan menuju rumah duka di Tulungagung.
"Jenazah sudah diberangkatkan ke Tulungagung. Keluarga yang datang langsung untuk mengambil jenazah," katanya.
Advertisement
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.