Sukses

Jerome Powell, dari Pengacara Hingga Menjadi Ketua Federal Reserve

Selama masa jabatannya, Powell telah memimpin Federal Reserve menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk mengelola kebijakan moneter selama pandemi COVID-19. Keputusan-keputusannya telah membentuk arah kebijakan moneter Amerika Serikat dan memberikan dampak signifikan pada ekonomi global.

Liputan6.com, Yogyakarta - Jerome Powell membuktikan bahwa latar belakang non-ekonomi tidak menghalangi seseorang untuk memimpin bank sentral Amerika Serikat. Pria kelahiran Washington D.C. ini menjadi ketua Federal Reserve pertama dalam 40 tahun terakhir yang tidak memiliki gelar sarjana ekonomi.

Jerome Hayden Jay Powell lahir pada 4 Februari 1953 di Washington, D.C., Amerika Serikat. Ia menempuh pendidikan di Princeton University dan meraih gelar Bachelor of Arts dalam bidang politik pada tahun 1975.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan hukum di Georgetown University Law Center dan memperoleh gelar Juris Doctor pada tahun 1979. Karier Powell dimulai sebagai pengacara di firma hukum Davis Polk & Wardwell di New York.

Mengutip dari berbagai sumber, tahun 1984, ia bergabung dengan bank investasi Dillon, Read & Co. dan berhasil mencapai posisi wakil presiden. Perjalanan kariernya berlanjut ketika ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan Bidang Keuangan Dalam Negeri selama pemerintahan Presiden George H.W. Bush dari tahun 1990 hingga 1993.

Setelah meninggalkan pemerintahan, Powell kembali ke sektor swasta. Ia bergabung dengan Bankers Trust pada tahun 1993 dan kemudian menjadi partner di firma private equity The Carlyle Group dari tahun 1997 hingga 2005.

Pengalamannya di sektor keuangan semakin lengkap ketika ia mendirikan Severn Capital Partners, sebuah firma investasi khusus, dan menjadi managing partner di Global Environment Fund. Keterlibatan Powell dengan Federal Reserve dimulai pada tahun 2011 ketika ia bekerja di think tank Bipartisan Policy Center.

Ia berperan penting dalam meyakinkan anggota Kongres Republik untuk mendukung peningkatan batas utang federal, yang membantu mencegah gagal bayar utang pemerintah. Pada tahun 2012, Presiden Barack Obama menominasikan Powell sebagai anggota Dewan Gubernur Federal Reserve.

Ia kemudian dilantik untuk masa jabatan 14 tahun yang berakhir pada 31 Januari 2028. Perjalanan kariernya mencapai puncak ketika Presiden Donald Trump menominasikannya sebagai Ketua Federal Reserve pada tahun 2017.

Senat Amerika Serikat menyetujui nominasi Powell pada Januari 2018, dan ia resmi menjabat sebagai Ketua Federal Reserve ke-16 pada 5 Februari 2018. Kepemimpinannya mendapat pengakuan ketika Presiden Joe Biden menominasikannya kembali untuk masa jabatan kedua pada November 2021, yang kemudian disetujui Senat pada Mei 2022.

Selama masa jabatannya, Powell telah memimpin Federal Reserve menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk mengelola kebijakan moneter selama pandemi COVID-19. Keputusan-keputusannya telah membentuk arah kebijakan moneter Amerika Serikat dan memberikan dampak signifikan pada ekonomi global.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Terkini