Sukses

Segera Menjauh dari Pantai Jika Melihat Hal-Hal Ini

Beberapa jenis gelombang seperti rip current atau arus balik, dan gelombang tsunami dapat sangat berbahaya bagi manusia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Berwisata ke pantai adalah kegiatan yang menyenangkan, namun kita perlu selalu waspada terhadap potensi bahaya yang mengintai, terutama terkait dengan gelombang laut. Gelombang laut memiliki kekuatan yang dahsyat dan dapat berubah dengan cepat akibat berbagai faktor seperti angin, pasang surut, dan kondisi dasar laut.

Beberapa jenis gelombang seperti rip current atau arus balik, dan gelombang tsunami dapat sangat berbahaya bagi manusia. Memahami karakteristik dan potensi bahaya dari berbagai jenis gelombang sangat penting untuk menjaga keselamatan saat berwisata di pantai. Mengutip dari berbagai sumber, mari kenali tiga arus air laut yang bisa membahayakan nyawa kita:

1. Air Laut Mendadak Surut

Salah satu tanda paling umum dari terjadinya tsunami adalah surutnya air laut secara mendadak dan tidak biasa. Jika melihat air laut surut secara drastis, hingga dapat melihat bagian dasar laut yang biasanya tertutup air, ini adalah pertanda bahwa gelombang tsunami besar akan segera datang.

2. Rip Current

Arus pecah atau rip current merupakan fenomena alam di pantai yang sangat berbahaya. Arus ini terbentuk ketika ombak yang sejajar dengan garis pantai bertemu, menciptakan arus balik yang kuat dan sempit.

Bagian yang paling membahayakan dari arus ini adalah tampilannya yang seringkali tenang dan lebih gelap dibandingkan dengan area sekitarnya yang dipenuhi ombak putih. Kondisi inilah yang membuat banyak orang lengah dan terjebak dalam arus tersebut.

Kekuatan arus pecah mampu menyeret perenang, bahkan yang sudah berpengalaman, ke tengah laut dengan sangat cepat. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan menghindari area yang berpotensi terdapat arus pecah saat berenang di pantai.

3. Gelombang Persegi

Gelombang persegi atau cross sea merupakan fenomena alam yang unik namun menyimpan bahaya besar. Terbentuknya gelombang ini terjadi ketika dua sistem gelombang dari arah yang berbeda bertemu di satu titik, menciptakan pola gelombang yang saling tegak lurus menyerupai kotak-kotak.

Pertemuan dua sistem gelombang ini menghasilkan arus yang sangat kuat dan tidak terduga, serta gelombang yang tinggi dan tidak stabil. Kondisi ini membuat kapal sulit dikendalikan dan berisiko mengalami kerusakan bahkan tenggelam.

Selain itu, pola gelombang yang kompleks juga menyulitkan nahkoda untuk memperkirakan arah dan kekuatan gelombang berikutnya. Akibatnya, banyak kecelakaan kapal yang terjadi akibat terjebak dalam gelombang persegi, terutama di wilayah pesisir seperti Samudra Atlantik di Eropa.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun