Liputan6.com, Bandung - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat luas lahan sawah di kota kini sekitar 702 hektare. Jumlah tersebut terhitung 4 persen saja dari total wilayah Kota Bandung.
Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyebut, meski memiliki keterbatasan lahan, produktivitas padi diklaim tertinggi di Jawa Barat, yakni mencapai 8,2 ton per hektare.
Baca Juga
"Luas lahan sawah yang tersisa hanya sekitar 702 hektare atau 4% dari total wilayah. Namun, produktivitas padi kami mencapai 8,2 ton per hektare, tertinggi di Jawa Barat," kata Gin Gin lewat keterangan pers, 24 Desember 2024.
Advertisement
Pemerintah Kota Bandung juga diaku berkomitmen untuk mempertahankan dan memanfaatkan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Dalam rangka mengejar target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat, kata Gin Gin, Pemerintah Kota Bandung juga akan memaksimalkan potensi pertanian perkotaan atau urban farming melalui program Buruan Sae.
Pemerintah Kota Bandung pun disebut akan sejalan dengan arahan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pangan bersama 12 kementerian/lembaga terkait, yang menekankan pentingnya pengelolaan irigasi, distribusi pupuk, penyuluhan pertanian, budidaya ikan, serta pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.Â
"Melalui urban farming, masyarakat diajak memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah untuk menanam sayur, buah, hingga budi daya ikan. Ini menjadi bagian dari strategi kami untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga," dia menambahkan.
Gin Gin mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan terus memperbesar potensi pertanian dengan meningkatkan sarana prasarana, seperti pupuk, bibit, hingga penerapan teknologi pertanian yang lebih modern.Â
"Tingkat produktivitas di Bandung mencapai 8,2 ton per hektare, yang merupakan yang tertinggi di Jawa Barat. Bahkan, kami mendapat peringkat pertama untuk produktivitas ini," katanya.
"Oleh karena itu, kami akan terus memperbesar potensi ini dengan meningkatkan sarana prasarana, seperti pupuk, bibit, hingga penerapan teknologi pertanian yang lebih modern," imbuhnya.