Liputan6.com, Yogyakarta - Sebelum Jakarta kokoh menjadi pusat pemerintahan Indonesia, ada beberapa kota lain yang pernah menyandang status sebagai ibu kota. Yogyakarta, dengan istana dan budayanya yang kaya, pernah menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia.
Bukittinggi, dengan letaknya yang strategis, menjadi benteng pertahanan saat perjuangan kemerdekaan. Bahkan, Bireuen di Aceh pernah menjadi pusat pemerintahan darurat selama beberapa waktu.
Perpindahan pusat pemerintahan ini mencerminkan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut tiga kota yang pernah jadi ibu kota selain Jakarta:
Advertisement
Baca Juga
1. Yogyakarta
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, situasi keamanan di Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi tidak menentu akibat upaya penjajah yang masih berusaha mengambil alih kedaulatan. Menghadapi situasi tersebut, Sultan Hamengkubuwono IX menawarkan Yogyakarta sebagai alternatif ibu kota.
Tawaran ini disambut baik oleh pemerintah. Pada 4 Januari 1946 ibu kota Indonesia secara diam-diam dipindahkan dari Jakarta ke Yogyakarta.
2. Bukittinggi
Situasi semakin genting ketika pada 19 Desember 1948, Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Menghadapi kondisi ini, Presiden Soekarno segera mengambil langkah strategis dengan mengirimkan mandat kepada Menteri Kemakmuran Syafrodin Prawira Negara.
Mandat tersebut berisi perintah untuk membentuk pemerintahan darurat dan memindahkan ibu kota ke Bukittinggi. Di bawah pemerintahan darurat ini, Bukittinggi kemudian berfungsi sebagai ibu kota Indonesia selama periode Desember 1948 hingga Juni 1949.
3. Biren Aceh
Kota Bireuen pernah menjadi ibu kota Indonesia selama seminggu pada 18 Juni 1948. Hal ini terjadi karena Bireuen merupakan pusat kemiliteran Aceh yang memiliki posisi strategis untuk memblokade serangan Belanda di Medan Area.
Pada saat itu, Presiden Soekarno pindah dari Yogyakarta ke Bireuen untuk mengendalikan pemerintahan dalam keadaan darurat. Meskipun sering disebut sebagai ibu kota sementara, Bireuen tidak secara resmi dicatat sebagai ibu kota negara.
Â
Penulis: Ade Yofi Faidzun