Sukses

Roti Pipih Jepa, Sajian Piza ala Suku Mandar

Jepa memiliki rasa gurih yang khas. Jepa bisa langsung dinikmati selagi hangat, tetapi ada pula yang menyantapnya bersama olahan ikan khas Mandar bau peapi maupun dengan gula merah.

Liputan6.com, Mamuju - Jepa merupakan kuliner khas Suku Mandar. Beberapa orang menyebutnya sebagai roti pipih, tetapi ada pula yang menyebutnya sebagai piza ala Suku Mandar.

Makanan khas Suku Mandar di Sulawesi Barat ini memiliki aroma khas yang menggugah selera. Makanan ini dibuat dari bahan-bahan sederhana, seperti singkong dan kelapa.

Mengutip dari indonesiakaya.com, asal-usul lahirnya jepa memiliki beberapa teori berbeda. Ada yang mengatakan bahwa jepa hadir dari situasi bencana kekeringan dan kelaparan yang melanda beberapa wilayah di tanah Mandar.

Masyarakat kesulitan mendapatkan bahan pangan pokok. Pada masa itu, beras hanya dapat diakses oleh keluarga kerajaan. Masyarakat biasa pun mulai beralih ke bahan makanan lain. 

Karena mayoritas Suku Mandar mendiami wilayah pesisir, maka mereka menggunakan singkong sebagai pengganti sumber karbohidrat. Singkong mampu tumbuh subur bahkan di tanah yang kurang subur.

Warga pun mulai mengolah singkong dan memadukannya dengan kelapa. Saat itu, pohon kelapa juga melimpah di wilayah pesisir Mandar. Hasil olahan kreativitas inilah yang akhirnya menghasilkan jepa.

Cerita lain menyebutkan bahwa jepa dilahirkan oleh tangan-tangan kreatif nelayan Suku Mandar. Seperti diketahui, mayoritas masyarakat Suku Mandar berprofesi sebagai pelaut dan nelayan.

Pelayarannya yang memakan waktu berhari-hari memaksa mereka untuk membuat bekal makanan yang mampu bertahan lama. Para nelayan kemudian mengolah singkong dan kelapa menjadi jepa.

Sebelum dijadikan bekal, jepa dijemur terlebih dahulu hingga kering. Selanjutnya, jepa dihancurkan sebelum dicampur dengan menu makanan lain.

Bentuknya yang pipih dan kering membuat jepa bisa bertahan selama berhari-hari. Para pelaut pun tidak khawatir akan kelaparan selama pelayaran.

Sementara itu, banyak pula yang meyakini bahwa jepa telah menjadi makanan pokok masyarakat Mandar jauh sebelum nasi dikenal di wilayah ini. Konon, jepa telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak ratusan tahun lalu.

Proses pembuatan jepa dimulai dengan memarut singkong dengan parutan kasar. Setelahnya, singkong yang telah diparut itu dibungkus kain dan diperas menggunakan alat peras tradisional yang terbuat dari kayu tau biasa disebut pangepeq.

Proses pemerasan ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan racun yang terdapat pada singkong. Setelah dipisahkan airnya, ampas singkong diurai, lalu dicampur rata dengan kelapa parut.

Adonan ini kemudian dipanggang di atas piring tanah liat berbentuk bundar yang disebut panjepangang. Untuk membuat satu jepa diperlukan takaran ampas singkong seukuran satu batok kelapa.

Jepa memiliki rasa gurih yang khas. Jepa bisa langsung dinikmati selagi hangat, tetapi ada pula yang menyantapnya bersama olahan ikan khas Mandar bau peapi maupun dengan gula merah.

 

Penulis: Resla

Video Terkini