Sukses

Menyusuri Jembatan Instagramable saat Berlibur ke Hutan Bambu Abad ke-13

Desa Penglipuran Bangli mempunyai kawasan hutan yang sudah berada puluhan tahun yang juga menjadi tujuan wisata ketika berkunjung ke desa terbersih dunia itu.

Liputan6.com, Bangli - Ke Bali belum lengkap kalau tidak melipir ke Kabupaten Bangli. Di sana ada Desa wajib untuk kunjungan wisata, yakni Desa Penglipuran.

Tak hanya dikenal sebagai salah satu desa terbersih dunia di desa tersebut juga terdapat hutan bambu yang berusia ratusan tahun.

Hutan bambu seluas 45 Hektare itu di kawasan Desa Penglipuran tersebut biasanya disambangi wisatawan setelah mereka mengelilingi desa itu. Karena memang hutan bambu berada tepat di area belakang desa terbersih itu.

Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada wisatawan ketika berwisata ke Desa Penglipuran dan hutan bambu, pihak desa mendirikan fasilitas penunjang yakni sebuah jembatan kayu. Pihak desa berharap jembatan kayu itu mampu meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan ketika tengah berwisata di hutan bambu.

Fasilitas jembatan puluhan meter memberikan penunjang kepada wisatawan yang akan menikmati keunikan hutan bambu yang menjadi bukti salah satu kearofan lokal yang berasal dari Kabupaten Bangli, Bali.

Menambah estetik pada jalur jembatan banyak ditemui spot foto instagramable yang bisa digunakan wisawatan untuk berswafoto. 

Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa mengaku pembangunan jembatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas wisata di Desa Penglipuran.

"Kami ingin memberikan pengalaman aman dan nyaman kepada wisatawan, terutama saat menikmati keindahan Hutan Bambu. Dengan adanya jembatan ini, wisatawan dapat lebih leluasa menjelajahi hutan tanpa kendala akses," kata Sumiarsa kepada awak media di Bangli, Jumat (27/12/2024).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Hutan Bambu sejak Abad ke-13

Tak hanya Desa Penglipuran hutan bambu juga menjadi salah satu tujuan wisata paling banyak dikunjungi wisawatan lokal maupun internasional. Hutan bambu merupakan warisan turun temurun yang masih terus dilestarikan di desa yang telah ada sejak abad ke-13.

Untuk diketahui, Desa Penglipuran memiliki luas 112 hektare, dibagi menjadi beberapa fungsi 9 hektare untuk pemukiman terbagi menjadi 76 petak, 55 hektare tegalan dan sisanya fasilitas umum. Sementara 45 hektare adalah hutan bambu, hutan yang merupakan warisan leluhur mereka yang diyakini lebih dulu hutan bambu itu daripada Desa Penglipuran. 

Hutan bambu itu juga berfungsi sebagai perbatasan dengan desa lainnya, di mana sekitar 200 meter di selatan desa itu berbatasan dengan Cempaga, di barat berbatasan dengan Desa Cekeng, di Utara dengan Desa Kayang dan di timur ada Desa Kubu.

Hutan bambu juga menjadi salah satu daerah resapan air untuk melindungi lingkungan sekitar desa, pelestarian kearifan lokal mulai dari rumah yang beratap bambu hingga pelestarian hutan bambu adalah salah satu cara warga Desa Penglipuran menjaga lingkungan tanah leluhur mereka.

Wayan Sumiarsa berharap dengan adanya penambahan jembatan sebagai akses penunjang wisatawan bisa membuat wisatawan terkesan dan kembali lagi pada kunjungan berikutnya. 

"Semoga dengan adanya jembatan ini jumlah kunjungan wisatawan meningkat signifikan di musim liburan Natal dan Tahun Baru. Selain terus menjaga kelestarian lingkungan Desa Penglipuran secara berkelanjutan," ucapnya.

Desa Penglipuran selain dikenal sebagai desa terbersih di dunia dan hutan bambunya, desa tersebut juga memiliki banyak kuliner khas dan juga berbagai pertunjukkan seni yang wajib disaksikan ketika kita berkunjung ke Desa Penglipuran. 

Yang paling menarik ketika berada di Desa Penglipuran adalah rumah-rumah yang tertata sangat rapi dan tak ditemukan satupun sampah berserakan di area desa. Desa Penglipuran dan hutan bambunya bisa dimasukkan dalam list kunjungan ketika libur akhir tahun. Selamat menikmati liburan.