Sukses

Istigasah di Akhir Tahun, Napi di Banten Menangis

Jelang tahun baru 2025, 562 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti doa dan istighosah bersama, agar mereka bisa menjalani 'pendidikan' di dalam penjara dengan baik.

Liputan6.com, Serang - Jelang tahun baru, 562 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mengikuti doa dan istigasah bersama, agar mereka bisa menjalani 'pendidikan' di dalam penjara dengan baik.

Resolusi para WBP usai bebas di tahun depan, diharapkan bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Doa dan istighosah bersama dipimpin Abuya Muhtadi, kyai mufti syafi'iyyah, dan mursyid Tarekat Syadziliyah dari Banten.

Abuya Muhtadi adalah putra Abuya Muhammad Dimyathi al-Bantani, pendiri Pondok Pesantren Roudotul Ulum Cidahu, Kabupaten Pandeglang, Banten.

"Kita mengadakan refleksi akhir tahun sekaligus istighosah bersama, agar tahun depan kita diberi keberkahan dan di doakan agar WBP di beri keberkahan, pembinaan kita diberi keberkahan," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Serang, Marthen Butar Butar, dilokasi, Jumat, (27/12/2024).

Marthen Butar Butar mengatakan bahwa, pada 2025 nanti bakal ada sekitar 200 WBP yang menghirup udara bebas. Diharapkan mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik serta diterima masyarakat.

"Karena di tahun depan ada sekitar 200 WBP kita akan bebas. WBP yang ikut ada sekitar 520 WBP pria dan 42 perempuan. Kami arahkan untuk ikut, agar menjadi penerang bagi mereka semua," terangnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Tangis Haru Para WBP

Selama doa dan istigasah bersama, ada narapidana yang menangis. Marthen berharap acara keagamaan bisa terus digelar rutin, agar menjadi penenang para napi.

Menurutnya, agama menjadi faktor penting untuk merubah WBP menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Rencananya setiap tahun, bahkan tiap ada momen besar juga, kami akan mengadakan kegiatan, menunjang akselerasi menteri, salah satunya pembinaan WBP, agar mereka setelah keluar dari sini, bisa lebih baik lagi," jelasnya.