Sukses

Penyebab Harimau Sumatra Keluar Hutan dan Memangsa Ternak di Lampung, Peneliti BRIN Ungkap Fakta Ini

Peneliti Konservasi Keanekaragaman Hayati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendra Gunawan, menyebutkan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya ketersediaan satwa mangsa di dalam hutan.

Liputan6.com, Lampung - Fenomena harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) keluar dari habitat hutan dan memangsa ternak warga di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, dipicu oleh berbagai faktor.

Peneliti Konservasi Keanekaragaman Hayati dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendra Gunawan menyebutkan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya ketersediaan satwa mangsa di dalam hutan.

"Ketika karnivora seperti harimau keluar dari habitat alaminya, itu bisa disebabkan oleh faktor tunggal atau akumulasi dari berbagai faktor," kata Hendra dalam wawancara tertulis, Sabtu (28/12/2024).

Menurut Hendra, penurunan jumlah satwa mangsa tidak hanya terjadi akibat kerusakan habitat atau perburuan, tetapi juga karena populasi harimau yang bertambah sementara jumlah mangsa tetap.

Kondisi ini memaksa harimau keluar mencari makanan hingga ke kawasan perkebunan atau permukiman.

Selain itu, sifat teritorial harimau jantan juga menjadi faktor penyebab konflik. Harimau jantan biasanya memiliki wilayah jelajah yang harus mereka pertahankan dari individu lain.

Ketika populasi harimau bertambah, sementara luas hutan tetap, terjadi perebutan wilayah yang sering kali memaksa harimau yang kalah untuk keluar mencari area baru.

"Sering kali harimau yang kalah teritori terpaksa menjelajah melewati kebun atau kampung untuk mencari habitat baru," jelasnya.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 2 halaman

Fragmentasi Hutan

Fragmentasi hutan akibat deforestasi atau konversi lahan juga menjadi salah satu pemicu konflik. Fragmentasi ini menyebabkan berkurangnya luas habitat, menghambat pergerakan harimau, dan bahkan mengisolasi populasi tertentu.

Hal ini memperparah konflik karena harimau semakin dekat dengan permukiman manusia.

"Daya dukung habitat menurun, dan harimau semakin mendekat ke area manusia. Padahal secara naluri, harimau sebenarnya cenderung menghindari keramaian dan aktivitas manusia," imbuhnya.

Sebelumnya, seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) kembali terlihat di kawasan Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Satwa liar tersebut tertangkap kamera pengawas di sekitar jebakan yang dipasang oleh Tim Penanganan Konflik Satwa Liar pada Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 17.05 WIB.