Sukses

Libur Akhir Tahun ke Lampung, Wajib Coba Kuliner Tradisional Geguduh

Pada pagi hari, geguduh menjadi pelengkap sempurna untuk secangkir teh atau kopi hangat, menciptakan momen yang menenangkan sebelum memulai aktivitas.

Liputan6.com, Jakarta - Geguduh adalah salah satu makanan ringan khas Lampung yang sederhana namun memiliki rasa yang menggugah selera. Terbuat dari bahan dasar pisang yang telah matang, geguduh biasanya diolah dengan cara mencampurkan pisang yang telah dihaluskan dengan tepung terigu, gula, dan sedikit garam.

Adonan ini kemudian digoreng hingga berwarna kecokelatan. Hasil akhirnya adalah makanan ringan dengan tekstur yang lembut di dalam dan renyah di luar, serta aroma manis yang sangat khas. Pisang yang digunakan untuk membuat geguduh biasanya adalah jenis pisang matang yang memiliki rasa manis alami, seperti pisang kepok atau pisang raja.

Inilah yang membuat geguduh tidak memerlukan banyak tambahan gula dalam adonannya. Secara tradisional, geguduh sering disantap oleh masyarakat sebagai camilan pagi atau sore hari.

Pada pagi hari, geguduh menjadi pelengkap sempurna untuk secangkir teh atau kopi hangat, menciptakan momen yang menenangkan sebelum memulai aktivitas. Sementara itu, di sore hari, geguduh menjadi kudapan yang cocok untuk menemani waktu bersantai bersama keluarga atau teman.

Proses pembuatannya yang sederhana juga menjadikan geguduh sebagai pilihan praktis bagi banyak ibu rumah tangga untuk menyediakan camilan bagi anggota keluarga. Selain itu, bahan-bahan pembuatannya yang mudah ditemukan di pasar tradisional menjadikan geguduh sebagai makanan yang ekonomis namun tetap memuaskan.

Geguduh memiliki nilai budaya yang kuat di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa dan Sumatra. Di beberapa tempat, geguduh dikenal dengan nama lain, seperti pisang goreng dadar atau lempeng pisang.

Meskipun namanya berbeda-beda, esensi dari makanan ini tetap sama, yaitu perpaduan rasa manis pisang dengan tekstur gorengannya yang renyah. Dalam beberapa acara tradisional, geguduh juga sering dihidangkan sebagai bagian dari sajian untuk tamu.

2 dari 2 halaman

Pembuatan Sederhana

Kehadirannya di meja makan tidak hanya sekadar sebagai makanan, tetapi juga sebagai simbol keramahtamahan dan kehangatan keluarga Indonesia. Saat ini, geguduh mengalami berbagai inovasi yang membuatnya semakin menarik.

Beberapa orang menambahkan bahan tambahan seperti cokelat, keju, atau meses ke dalam adonan atau sebagai topping setelah geguduh matang. Inovasi ini membuat geguduh semakin disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak.

Selain itu, geguduh juga mulai banyak dijual di kafe-kafe modern dengan penyajian yang lebih estetis, menjadikannya lebih dikenal oleh generasi muda. Meskipun telah mengalami berbagai modifikasi, geguduh tetap mempertahankan identitasnya sebagai makanan ringan tradisional yang kaya akan cita rasa lokal.

Geguduh bukan sekadar camilan biasa, tetapi juga bagian dari warisan kuliner Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan camilan impor, geguduh tetap menjadi pilihan bagi mereka yang mencari makanan ringan yang tidak hanya enak, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai tradisional.

Dengan rasa manis yang alami dan proses pembuatan yang sederhana, geguduh mengingatkan kita akan pentingnya menjaga dan menghargai kekayaan kuliner lokal sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Video Terkini