Liputan6.com, Bandung - Kawasan kolong Jalan Layang Prof. Mochtar Kusumaatmadja (Pasupati), Kota Bandung, rencananya akan dibagi menjadi enam zona. Hal tersebut diklaim sebagai bentuk penataan untuk menciptakan ruang publik modern dan inklusif.
Lewat keterangan persnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, menyampaikan, penataan enam zona tersebut akan dikerjakan oleh beberapa pihak, seperti Bank BJB, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Bandung, hingga Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat.Â
Baca Juga
"Insyaallah, nanti pengusaha lainnya akan bahu-membahu untuk pekerjaan yang lain," kata Herman di Bandung, dikutip Liputan6.com (1/1/2025).
Advertisement
Adapun, pembagian enam zona itu adalah sebagai berikut:
Zona 1, taman parkir. Kawasan ini akan difungsikan sebagai taman parkir untuk mendukung kebutuhan transportasi warga dengan pengerjaan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Bandung.Â
Zona 2, area ketangkasan. Zona ini dirancang sebagai tempat kegiatan ketangkasan, yang pengerjaannya akan dilaksanakan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB).Â
Zona 3 merupakan taman bermain anak yang akan dibangun oleh salah satu pengusaha lokal. Herman berharap pengusaha lain turut berkontribusi untuk proyek serupa.Â
Kemudian Zona 4 adalah fasilitas olahraga. Kawasan ini akan menjadi pusat aktivitas olahraga yang pengerjaannya dipimpin oleh Disperkim Kota Bandung.Â
Berikutnya, Zona 5, mural terbesar dunia. Bentang mural sepanjang 300 meter dengan lebar 33 meter di bawah Jembatan Pasupati akan dikerjakan oleh seniman Bandung Kapten Jon Pasopati bersama tim seniman lainnya. Proyek ini diketuai oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar.Â
Kemudian Zona 6, penataan warung dan ekonomi warga. Zona ini difokuskan pada penataan warung dan fasilitas sekitarnya untuk mendorong perekonomian warga.Â
Disebutkan bahwa Bank BJB akan mendukung program ini, termasuk menyediakan akses permodalan bagi para pelaku usaha. Target penataan enam zona tersebut pada April 2025.
Kunjungan Menteri
Pada 18 Desember 2024 lalu, sejumlah menteri meninjau langsung kolong jalan layang tersebut, kunjungan itu dirangkaikan dengan peresmian lapangan, pengelolaan sampah terpadu, dan Penyerahan Mockup Kunci Rumah Deret Tamansari.
Yang hadir antara lain Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, hingga jajaran Forkopimda Kota Bandung.
"Semoga dengan penataan yang lebih baik ini, masyarakat bisa hidup lebih baik, lebih sehat, lebih tertib, dan lingkungannya lebih baik lagi. Saya senang bisa hadir di kolong jembatan Pasupati ini," kata Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, menyebut pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menata kawasan yang sebelumnya kumuh menjadi lebih layak.
"Sudah tidak ada lagi sampah-sampahnya. Kemarin kan bau busuk, tapi sekarang sudah dibereskan. Kalau semua bersatu (pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha) kita bisa beresin urusan permukiman kumuh ini," katanya.
Ia juga mengapresiasi upaya relokasi warga yang sebelumnya tinggal di bawah jembatan. Sebanyak 34 keluarga dari Kota Bandung telah direlokasi ke hunian yang lebih layak di Rancaekek dan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.
Advertisement