Liputan6.com, Jakarta - Diabetes Expo 2024 akhir tahun lalu, mampu menghadirkan teknologi silicone pada wound dressing yang memiliki sifat lembut pada kulit membuka cakrawala bagi masyarakat, dalam menangani penyakit diabetes hingga tuntas.
PT Unicelle Medikarya Nusantara (Unicelle), perusahaan alat kesehatan yang berfokus pada perawatan luka dan bekas luka, adalah salah satunya yang mampu mengenalkan ragam produk wound dressing berbasis Silicone Soft Technology.
Baca Juga
Product Executive Unicelle Maria Cornelia menyatakan pentingnya menangani bekas luka secara cepat untuk mencegah komplikasi. Produk seperti Opticelle Border dan Opticelle Non-Border, dirancang untuk menyerap eksudat pada luka, menjadikannya solusi ideal untuk perawatan luka diabetes.
Advertisement
“Pembentukan scar setelah luka adalah hal yang normal,” ujar dia.
Selain itu, Unicelle juga menawarkan solusi untuk perawatan bekas luka dengan Dermaline™ Series. Produk ini sangat efektif digunakan ketika luka telah memasuki fase penyembuhan, yang ditandai dengan tertutupnya luka dan terbentuknya jaringan epitel.
“Dermaline™ Series yang terbuat dari lembaran gel 100 persen silicone, dapat membantu meratakan, memudarkan, dan melembutkan jaringan hipertrofik dan keloid,” kata dia.
Namun, untuk mencegah komplikasi seperti terbentuknya jaringan keloid dan hipertrofik, pasien dapat menggunakan lembaran silicone gel sebagai perawatan bekas luka.
“Bekas luka yang ditangani dengan cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya komplikasi tersebut,” kata dia.
Dermaline, yang merupakan lembaran gel 100 persen silicone dengan sifat semi-oklusif, dapat membantu mengontrol hidrasi dan menjaga kelembaban kulit sehingga dapat menyamarkan dan meratakan bekas luka.
Eni, salah satu pengunjung dari Bogor, menyapresiasi kegiatan itu. Menurutnya, kegiatan itu cukup penting bagi masyarakat, terutama bagi pasien penderita penyakit diabetes.
“Kami menjadi tahu bagaimana cara mencegahnya, dan gimana cara perawatan lukanya,” ujar dia.
Dengan meningkatnya kesadaran, pasien dan keluarga mereka diharapkan dapat mengambil langkah pencegahan yang lebih baik untuk menghindari komplikasi yang serius.
“Acara ini dapat menjadi wadah untuk memperkenalkan teknologi terbaru dalam perawatan luka, sekaligus mendorong kolaborasi antara profesional medis dan perusahaan alat kesehatan,” papar dia.