Sukses

Ketua YBA Buka-bukaan Kondisi Yayasan, Tunggak Upah hingga Utang Miliaran ke Bank

Dia mengungkap, pihak yayasan hingga kini masih memiliki utang ke mencapai sekitar 10 miliar rupiah. Uce juga menyebut nilai tunggakan lain senilai 8 miliar rupiah.

Liputan6.com, Bandung - Ketua Umum Yayasan Bina Administrasi (YBA), Uce Karna Suganda, buka-bukaan soal kondisi yayasan. Ada sejumlah masalah yang diklaim tengah dihadapi dari mulai hilangnya ribuan mahasiswa, tunggakan upah pegawai, hingga utang ke bank yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Hal tersebut disampaikan Uce kepada wartawan usai memenuhi pertemuan bersama LL DIkti Wilyah IV di Kota Bandung, Selasa, 7 Januari 2024. Diketahui, YBA merupakan badan penyelenggara Universitas Bandung. Terdapat dua fakultas di perguruan tinggi swasta tersebut, yakni Fakultas Kesehatan dan Teknik, serta Fakultas Administrasi dan Bisnis.

Ribuan mahasiswa yang sudah keluar adalah mahasiswa dari Fakultas Administrasi dan Bisnis yang telah ditutup usai rektor lama Universitas Bandung, inisial BR, tersandung kasus korupsi dana Program Indonesia Pintar.

“Ditutupnya 3 prodi, 1 fakultas. itu mahasiwanya 2.000 lebih,” katanya.

Ribuan mahasiswa itu kabarnya telah dipindah ke berbagai kampus lain seperti Unpas dan IWU. Uce menyebut, Universitas Bandung kemudian kehilangan pendapatan yang mulanya diterima dari bayaran kuliah ribuan mahasiswa itu, termasuk kucuran dana PIP yang kini juga sudah disetop.

Sementara, jumlah mahasiswa di Fakultas Kesehatan dan Teknik kini tersisa sekira 300 mahasiswa. Pendapatan yang dipungut dari SPP diaku tak bisa menutup kebutuhan operasional, termasuk upah pegwai.

“Jadi titik tolaknya itu, kan kita sekarang itu belum bisa berusaha. karena trgantung pada SPP itu, tapi kalau mahasiswanya tidak ada, ya gimana?” jelasnya. “Malah, ya, krisisnya itu pada saat lebaran tahun kemarin. Gaji harus terpenuhi, THR harus. (Dana ) itu kurang. Kami pengurus udunan sampai 630 juta,” lanjut Uce.

Uce juga mengungkap, pihak yayasan hingga kini masih memiliki utang ke mencapai sekitar 10 miliar rupiah. Uce juga menyebut nilai tunggakan lain senilai 8 miliar rupiah.

“Jadi, yang harus dibayar itu 8 miliaran. Belum utang ke BNI, tinggal 10 miliar,” katanya.

Uce menyebut, total biaya operasional yang dibutuhkan di Universitas Bandung per bulan itu sekitar Rp 250-400 juta. Jika diitung dari nominal minimal maka pertahun kampus tersebut butuh dana senilai Rp 3 miliar. Itungan maksimal, Rp 4,8 miliar.

Di sisi lain, kata Uce, penerimaan dari uang SPP mahasiswa yang kini masih aktif, yakni 300 orang, itu sekitar Rp 4 juta. Secara kumulatif, senilai Rp 1,2 miliar per semester atau Rp 2,4 miliar per tahun.

“Bayangkan bisa menggaji bagaimana? Kan SPP enam bulan sekali. Kalau diitung-itung itu hanya menutup untuk 2 bulan,” itung-itungan Uce.

Kendati sejumlah masalah tengah terjadi, Uce mengaku tidak akan menghindar. Pihak yayasan disebut akan berupaya membereskannya satu persatu. 

"Saya sebetulnya katempuhan buntut maung. Tapi ya enggak apa-apa saya dihujat, enggak apa-apa. Yang penting saya tetap berjuang. Karena kalau saya keluar, bubar pengurus," katanya.

Video Terkini