Sukses

Pulangkan 77 warga Sulut dari Kamboja, BP3MI Sulut: Jangan Terbujuk Para Mafia

“Kami mengimbau seluruh masyarakat Sulut tidak terbujuk dengan rayuan para mafia penempatan tenaga kerja melalui media sosial,” ujarnya.

Liputan6.com, Manado - Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulut memulangkan sebanyak 77 warga Sulut yang bekerja di Kamboja.

"Puluhan warga Sulut itu sudah kami fasilitasi, sudah dipulangkan," ungkap Kepala BP3MI Sulut Hendra Makalalag pada, Selasa (7/1/2025).

Hendra mengatakan, setelah 77 warga yang berhasil difasilitasi dipulangkan ke Sulut, masih ada 12 warga Sulut lainnya yang juga akan dipulangkan, dan saat ini masih berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Dia mengatakan, sepanjang tahun 2024 ada sebanyak 27 laporan dari korban dan keluarga yang masuk ke BP3MI yang telah diselesaikan terkait keberangkatan pencari kerja ke Kamboja.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat Sulut tidak terbujuk dengan rayuan para mafia penempatan tenaga kerja melalui media sosial,” ujarnya.

Dari hasil investigasi yang dilakukan BP3MI, mafia sudah tersebar di 10 kabupaten dan kota di Sulut. Karena itu warga harus lebih berhati-hati terkait postingan melalui media sosial yang menawarkan bekerja ke luar negeri dengan gaji tinggi, itu sesungguhnya bisa jebakan.

“Diharapkan pencari kerja mencari informasi lowongan pekerjaan ke luar negeri melalui BP3MI ataupun dinas tenaga kerja yang ada di setiap kabupaten dan kota,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa Kamboja tidak menjadi negara tujuan penempatan tenaga kerja ke luar negeri.

Video Terkini