Liputan6.com, Manado - Pemkot Manado menyiapkan anggaran Rp1 miliar sebagai dana pendamping untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Manado Bart Assa.
“Anggaran masih terhitung kecil, sebab kami masih menunggu juknis pelaksanaan program tersebut, yang penting sudah menyiapkan mata anggaran khusus untuk program unggulan Presiden dan Wakil Presiden RI tersebut,” tuturnya.
Dia mengatakan, pihaknya menyiapkan dulu mata anggarannya, supaya jika sudah ada Juknis pelaksanaan maka anggaran tinggal diplot saja, tetapi tidak bisa menunggu sampai pada perubahan APBD 2025, karena terlalu jauh.
Advertisement
“Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah sudah menyiapkan skema khusus untuk itu, dengan siap melakukan refocusing anggaran, supaya bisa digunakan sewaktu-waktu diperlukan, tidak perlu membuat mata anggaran baru di APBD 2025, sebab telah ditetapkan,” papar dia.
Terkait instansi pelaksana program tersebut akan menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Kota Manado.
Kodam XIII/Merdeka Perdana Jalankan Program MBG
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak sekolah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto perdana dimulai, Senin (6/1/2025).
Adapun sasaran program MBG ini adalah anak sekolah, mulai tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA. Dalam program ini, setiap siswa mendapatkan satu kali makan gratis sesuai dengan jadwal.
Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka Kolonel Inf Daniel ES Lalawi mengatakan, pemberian makanan gratis anak sekolah ini dilakukan untuk memenuhi sepertiga kebutuhan kalori harian, dengan manfaat yang diharapkan yaitu peningkatan kesehatan, mencukupi kebutuhan gizi, dan mencegah stunting.
“Kami berharap program Makan Bergizi Gratis ini dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk turut serta dalam upaya menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan berkualitas demi masa depan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) meliputi Kodim 1309/Manado di Provinsi Sulut sebanyak 3.438 siswa dan Kodim 1304/Gorontalo, Provinsi Gorontalo sebanyak 3000 siswa.
“Setiap kegiatan melibatkan personel TNI, pihak sekolah, serta komunitas lokal untuk memastikan pelaksanaan yang lancar dan tepat sasaran,” tuturnya.
Baca Juga