Sukses

Ratusan Sapi di Blora Terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mewabah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mewabah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tercatat, sudah ratusan ekor sapi yang terpapar wabah penyakit mulut dan kuku dalam kurun waktu sebulanan ini.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, dalam keterangannya menyebutkan bahwa sapi yang terinfeksi totalnya sebanyak 447 ekor.

"Itu jumlah sapi terkena PMK sejak 1 Desember 2024 sampai dengan 7 Januari 2025," terangnya ditulis Liputan6.com, Jumat (10/1/2025).

Adanya wabah PMK yang kembali mengemuka ini, Ngaliman mengklaim bahwa pihaknya menindaklanjuti semua laporan yang diterima. Baik itu melalui laporan langsung maupun dari petugas kesehatan hewan di lapangan.

"Dengan mendatangi peternak yang terdampak, memberikan pengobatan pada ternak, dan juga memberikan edukasi terkait penanganan PMK," jelasnya.

Menurutnya, koordinasi bersama dengan perangkat desa setempat untuk memperluas edukasi kepada masyarakat dan peternak juga terus dilakukan.

Ngaliman berpesan untuk ternak yang terkena PMK, peternak jangan panik.

"PMK bisa disembuhkan, dipisahkan dari ternak yang sehat, diberikan pengobatan dan perawatan luka pada mulut, lidah dan teracak," ujarnya.

Kemudian, lanjut Ngaliman, untuk ternak yang kondisinya sehat dan terpisah lokasi dengan ternak yang sakit untuk segera dilakukan vaksinasi.

Nilai Jual Sapi Jadi Murah

Ia mengemukakan, bahwa munculnya kembali wabah PMK di Kabupaten Blora ini mengakibatkan nilai jual ternak sapi menjadi murah.

"Kondisi ternak selama sakit akan menurunkan berat badannya, pada tingkat parah ternak bisa ambruk dan mengalami kematian," ungkapnya.

Sebagai upaya mengurangi dampak ini, pemerintah melalui DP4 Kabupaten Blora saat ini memberikan pelayanan gratis, termasuk pengobatan bagi ternak yang terinfeksi PMK.

"Kami juga membagikan desinfektan dan melakukan vaksinasi PMK dengan bantuan dari Kementerian Pertanian, meskipun jumlahnya terbatas," terang Ngaliman.

 

2 dari 2 halaman

Langkah Tanggap

Jika penyebaran PMK terus meluas, DP4 Kabupaten Blora berencana untuk melibatkan lebih banyak pihak dalam penanggulangan wabah ini.

"Kami akan bekerja sama dengan masyarakat, pemerintah desa dan kecamatan, serta melibatkan TNI dan Polri dalam upaya bersama untuk menanggulangi wabah ini," tegas Ngaliman.

Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menuturkan, salah satu langkah yang diusulkan adalah dengan melakukan pengendalian lalu lintas ternak. Serta, melakukan penutupan pasar hewan guna mencegah penyebaran wabah tersebut.

Video Terkini