Sukses

Rahasia di Balik Suara Emas Freddie Mercury

Teknik vokal yang dimiliki Freddie Mercury ini membuatnya mampu mengeksplorasi berbagai genre musik dengan mudah. Dari rock keras hingga opera, dari ballada hingga musik eksperimental, semuanya dapat ia bawakan dengan sempurna.

Liputan6.com, Yogyakarta - Fenomena vokal Freddie Mercury, pentolan band Queen, bukan sekadar pujian belaka dari para penggemar musik. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa vokalis legendaris ini memiliki kemampuan vokal yang melampaui batas normal manusia pada umumnya.

Studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti menunjukkan bahwa Mercury memiliki rentang vokal yang mencengangkan, yakni 37 semitone atau hampir empat oktaf. Pencapaian ini menjadikannya salah satu penyanyi dengan jangkauan vokal terluas yang pernah tercatat dalam sejarah musik modern.

Mengutip dari berbagai sumber, keunikan vokal Mercury tidak hanya terletak pada rentang suaranya yang luas. Penelitian mengungkapkan bahwa vibratonya berada di luar parameter normal manusia.

Jika pada umumnya teknik vibrato penyanyi bergetar antara 5,4 Hz hingga 6,9 Hz, Mercury mampu mencapai 7,04 Hz. Hal ini adalah sebuah capaian yang bahkan sulit dijelaskan dalam terminologi teknik vokal konvensional.

Teknik vokal yang dimiliki Freddie Mercury ini membuatnya mampu mengeksplorasi berbagai genre musik dengan mudah. Dari rock keras hingga opera, dari ballada hingga musik eksperimental, semuanya dapat ia bawakan dengan sempurna.

Kemampuan ini terdengar jelas dalam karya-karya Queen yang mencakup beragam genre, seperti Bohemian Rhapsody yang menggabungkan unsur rock dengan opera. Para ahli vokal yang meneliti rekaman-rekaman Mercury menemukan bahwa ia mampu menghasilkan suara subharmonic.

Subharmonic adalah sebuah teknik yang biasanya hanya ditemukan pada penyanyi Tuvan throat singing. Teknik ini memungkinkan seseorang untuk menghasilkan lebih dari satu nada dalam waktu bersamaan.

Hal ini menjadi sesuatu yang sangat jarang ditemui pada penyanyi pop-rock. Struktur anatomi yang unik pada pita suara Mercury juga berkontribusi pada kemampuan vokalnya yang luar biasa.

Para peneliti menduga bahwa ia memiliki lipatan ventrikuler atau false vocal cords yang sangat fleksibel yang memungkinkannya untuk menghasilkan berbagai warna suara yang berbeda dengan mudah. Meski telah meninggal lebih dari tiga dekade lalu, warisan vokal Mercury terus menjadi objek penelitian di kalangan ilmuwan dan praktisi musik.

Rekaman-rekaman studionya menjadi bahan kajian untuk memahami bagaimana tubuh manusia dapat menghasilkan kemampuan vokal yang begitu luar biasa. Prestasi vokal Mercury bukan hanya tentang teknik atau kemampuan alami semata.

Ia juga dikenal rajin berlatih dan memperhatikan kesehatan vokalnya. Meski diketahui sebagai perokok, ia selalu memastikan untuk melakukan pemanasan vokal sebelum tampil dan menjaga pola makannya sebelum konser.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

EnamPlus