Liputan6.com, Bandung - Para petugas setempat berhasil menemukan kotak hitam atau black box pesawat American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk dan jatuh ke Sungai Potomac, Washington DC, AS, pada Rabu (29/1/2025) malam.
Mengutip dari Newsweek penemuan kotak hitam tersebut telah dikonfirmasi melalui konferensi pers Dewan Keselamatan Transportasi Nasional atau National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat (AS).
“Para penyidik NTSB telah menemukan perekam suara kopkit dan perekam data penerbangan dari pesawat Bombardier CRJ700 yang terlibat dalam tabrakan di udara kemarin di DCA,” kata salah satu juru bicara NTSB, Todd Inman.
Advertisement
Kotak hitam tersebut selanjutkan akan dianalisis di laboratorium NTSB untuk mendapatkan gambaran jelas terkait penyebab apa yang terjadi sebelum kecelakaan. Kemudian NTB AS akan menyelidiki berbagai faktor untuk mencari penyebab tabrakan tersebut.
Adapun pihak NTSB tidak menyebutkan secara rinci berapa lama proses yang dibutuhkan untuk memulihkan kotak hitam tersebut. Namun sampai saat ini proses investigasinya masih terus dilakukan.
Sebagai informasi, sejumlah pejabat Amerika Serikat meyakini tidak ada penyintas dalam insiden tabrakan tersebut. Terdapat sekitar 64 penumpang dan awak kabin di dalam pesawat American Airlines dan 3 penumpang dan awak dalam Helikopter Black Hawk.
Pejabat kepolisian setempat menuturkan sudah ada sekitar 30 jenazah yang telah ditemukan dan dievakuasi oleh tim di lokasi kejadian. Sementara korban lainnya masih dalam proses pencarian mengingat kondisi cuaca dan sungai yang dingin.
“Kami tidak yakin ada yang selamat dari kecelakaan ini,” ucapnya.
Kronologi Kecelakaan Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk
Melansir dari BBC pesawat maskapai American Airlines bertabrakan dengan Helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (29/1/2025) malam waktu AS.
Melalui laporan sejumlah media pesawat American Airlines terbelah dua dan terjatuh di Sungai Potomac. Kemudian dalam pesawat tersebut terdapat sekitar 60 penumpang dan empat awak kabin di dalam pesawat.
Sementara dalam helikopter Black Hawk terdapat sekitar tiga tentara Angkatan Darat AS. Adapun pejabat kepolisian menyatakan sekitar 30 jenazah telah ditemukan oleh tim evakuasi di lokasi kejadian.
Sementara itu, insiden diduga berawal setelah pesawat mendekati Landasan Pacu 33 di Bandara Nasional Reagan Washington pada Rabu (29/1/2025) pukul 9 malam waktu setempat.
Pesawat penumpang dengan jenis Bombardier CRJ700 itu berangkat dar Wichita, Kansas dan membawa sekitar 60 penumpang dengan empat awak pesawat. Sedangkan helikopter yang terlibat adalah Sikorsky H-60 yang lepas landas dari Fort Belvoir di Virginia.
Helikopter tersebut membawa tiga tentara AS dan helikopternya dimiliki oleh Kompi B, Batalyon Penerbangan ke-12 dari Fort Belvoir di Virginia.
Advertisement
Apa Itu Black Box Pesawat?
Black Box atau kotak hitam pesawat merupakan salah satu bagian yang penting dalam pesawat. Barang tersebut bahkan jadi benda yang selalu dicari ketika terjadi kecelakaan pesawat.
Mengutip dari beberapa sumber, Black Box merupakan benda yang menyimpan data penerbangan sehingga bisa jadi petunjuk untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat terbang.
Meskipun disebut black box namun umumnya benda tersebut mempunyai warna oranye agar lebih mudah untuk ditemukan. Adapun data yang disimpan dalam black box bisa berupa data penerbangan hingga data percakapan antara pilot kepada krunya atau menara pengawas.
Black Box memiliki dua bagian utama yaitu Flight Data Recorder (FDR) menyimpan data penerbangan. Kemudian Cockpit Voice Recorder (CVR) menyimpan percakapan antara pilot kepada krunya atau menara pengawas yang terekam selama beberapa waktu sebelum kecelakaan.
Letak dari Black Box biasanya berada di ekor pesawat dan untuk mencegah kerusakan jika terjadi kecelakaan pesawat.
Bagian Black Box
Black Box mempunyai bagian-bagian di antaranya berikut ini:
1. Pemancar Black Box
Black Box mempunyai sebuah pemancar yang dapat aktif jika black box terkena air. Pemancarnya sanggup untuk bertahan hingga kedalaman laut mencapai 4 km dan setelah aktif akan terus mengirim sinyal per satu detik selama 30 hari penuh.
2. Tower Pinger Locator
Tower pinger locator merupakan alat khusus yang bisa membantu membagikan lokasi black box jika pemancar sudah tidak aktif. Benda ini diklaim bisa mengenali black box meski di kedalaman laut hingga 20 ribu meter.
3. Crash Survival Memory Unit (CSMU)
Crash Survival Memory Unit atau CSMU merupakan benda berbahan baja atau titanium yang melindungi panel memori penyimpanan data. Desain dari benda ini bisa tahan terhadap panas hingga 1.100 derajat celcius, tekanan terhadap laut dalam, hingga hantaman 3.400 kali kekuatan gravitasi.
Advertisement