Sukses

Lelang Bandeng, Tradisi Unik Khas Sidoarjo Sarat Makna

Para petambak yang mengikuti lelang ini biasanya telah menyiapkan bandeng mereka sejak lama, dengan memberi pakan khusus dan memperhatikan kualitas air

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur memiliki tradisi unik yang telah berlangsung sejak zaman kolonial Belanda, yakni Lelang Bandeng. Tradisi ini bukan sekadar pelelangan ikan biasa, melainkan sebuah perayaan yang mencerminkan kejayaan sektor perikanan dan nilai-nilai budaya yang masih terjaga hingga kini.

Lelang bandeng biasanya diadakan setiap tahun menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang menambah unsur sakral dalam pelaksanaannya. Tradisi masyarakat Sidoarjo ini berkembang di kawasan Delta Brantas, di mana perikanan tambak menjadi mata pencaharian utama masyarakatnya.

Pada awalnya, lelang bandeng hanyalah acara internal para petambak yang ingin memamerkan hasil panennya, tetapi seiring waktu, acara ini berkembang menjadi peristiwa besar yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, dari pejabat daerah hingga warga biasa.

Bandeng yang dilelang dalam acara ini bukan bandeng sembarangan. Hanya bandeng berukuran besar dengan bobot mencapai beberapa kilogram yang layak untuk dilelang.

Bahkan, ada bandeng yang mencapai berat lebih dari 10 kilogram, sesuatu yang jarang ditemui di tempat lain. Para petambak yang mengikuti lelang ini biasanya telah menyiapkan bandeng mereka sejak lama, dengan memberi pakan khusus dan memperhatikan kualitas air di tambak agar ikan dapat tumbuh optimal.

Proses seleksi bandeng terbaik sangat ketat, karena semakin besar dan berkualitas ikan yang dilelang, semakin tinggi pula harga yang bisa dicapai. Tidak jarang harga bandeng dalam lelang ini mencapai angka yang fantastis, bahkan menembus puluhan juta rupiah untuk satu ekor ikan.

Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi petambak yang berhasil membesarkan bandeng dengan ukuran dan kualitas luar biasa. Lelang bandeng bukan hanya tentang jual beli ikan berukuran raksasa, tetapi juga memiliki nilai sosial yang tinggi.

Masyarakat Sidoarjo percaya bahwa membeli bandeng dengan harga tinggi dalam lelang ini dapat membawa berkah dan keberuntungan bagi usaha mereka. Oleh karena itu, banyak pengusaha, pejabat, dan tokoh masyarakat yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk memenangkan lelang.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Nilai Sejarah

Selain itu, hasil dari lelang ini sering kali disumbangkan untuk kegiatan sosial dan pembangunan fasilitas umum, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak orang.

Tradisi ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi warga Sidoarjo dan sekitarnya, di mana mereka dapat berkumpul, berbagi cerita, serta mempererat hubungan antar sesama.

Selain lelang itu sendiri, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan pendukung seperti pertunjukan seni tradisional, bazar kuliner khas Sidoarjo, hingga lomba memasak bandeng yang menarik banyak pengunjung.

Dengan adanya berbagai aktivitas ini, lelang bandeng tidak hanya menjadi ajang bisnis, tetapi juga menjadi festival budaya yang memperkenalkan kekayaan kuliner dan tradisi daerah kepada wisatawan.

Pemerintah daerah Sidoarjo sendiri turut mendukung pelaksanaan acara ini sebagai bagian dari strategi promosi pariwisata daerah, dengan harapan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang dan mengenal lebih dekat budaya setempat.

Meski zaman terus berubah dan modernisasi semakin berkembang, Lelang Bandeng Sidoarjo tetap bertahan sebagai salah satu tradisi yang tidak lekang oleh waktu. Keberadaannya bukan hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sidoarjo, tetapi juga menjadi simbol kejayaan sektor perikanan tambak di daerah ini.

Dengan berbagai nilai sejarah, sosial, dan ekonomi yang terkandung di dalamnya, lelang bandeng bukan hanya sekadar acara tahunan biasa, melainkan warisan budaya yang harus terus dijaga agar tetap lestari bagi generasi mendatang.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Selanjutnya: Nilai Sejarah