Sukses

Mengenal Songkok Pa'biring, Pelengkap Pakaian Adat Pria Sulawesi Selatan Syarat Budaya dan Estetika Tinggi

Pembuatan songkok ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan biasanya dikerjakan oleh perajin yang memiliki keterampilan khusus

Liputan6.com, Jakarta Songkok Pa’biring adalah salah satu pelengkap pakaian adat pria Sulawesi Selatan yang memiliki nilai budaya dan estetika tinggi. Songkok ini berbeda dengan songkok pada umumnya karena terbuat dari anyaman rotan yang dikerjakan dengan teknik khusus agar tetap kuat, ringan, dan memiliki bentuk yang kokoh.

Keunikan lain dari Songkok Pa’biring adalah hiasannya yang menggunakan benang sutra berwarna emas, yang memberikan kesan mewah dan elegan. Anyaman rotan yang digunakan dalam pembuatan songkok ini tidak sembarang dipilih, melainkan berasal dari rotan berkualitas tinggi yang telah melalui proses seleksi dan pengolahan agar menghasilkan serat yang halus dan fleksibel.

Benang sutra emas yang diaplikasikan pada songkok ini bukan sekadar elemen dekoratif, tetapi juga memiliki makna simbolis sebagai representasi dari kebangsawanan, kemakmuran, dan status sosial dalam masyarakat Bugis Makassar.

Dalam budaya Sulawesi Selatan, khususnya di kalangan bangsawan dan tokoh adat, Songkok Pa’biring bukan sekadar penutup kepala, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan dan kehormatan.

Oleh karena itu, pembuatan songkok ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan biasanya dikerjakan oleh pengrajin yang memiliki keterampilan khusus yang diwariskan secara turun-temurun.

Songkok Pa’biring umumnya dipadukan dengan Jas Tutu’, pakaian adat pria Sulawesi Selatan yang berdesain sederhana namun tetap mencerminkan kewibawaan pemakainya. Jas Tutu’ biasanya terbuat dari bahan kain berwarna hitam dengan potongan yang pas di badan, memberikan kesan rapi dan elegan.

Kombinasi antara Jas Tutu' dan Songkok Pa'biring menciptakan tampilan yang khas dan berwibawa, yang sering dikenakan dalam berbagai acara adat, upacara pernikahan, serta pertemuan resmi di kalangan masyarakat Bugis-Makassar.

Dalam berbagai kesempatan, pemakaian Songkok Pa’biring tidak hanya menunjukkan identitas budaya, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang masih dipegang teguh hingga saat ini.

Promosi 1
2 dari 2 halaman

Pelestarian

Meskipun zaman terus berubah dan modernisasi merambah ke berbagai aspek kehidupan, penggunaan Songkok Pa’biring tetap bertahan dan bahkan mengalami perkembangan dalam desain serta motifnya.

Beberapa pengrajin kini mulai berinovasi dengan menambahkan sentuhan desain yang lebih modern tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya, sehingga songkok ini tetap relevan dan diminati oleh generasi muda.

Bahkan, Songkok Pa’biring tidak hanya dikenakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan saja, tetapi juga mulai menarik perhatian di luar daerah sebagai salah satu produk budaya yang unik dan bernilai tinggi.

Dalam sejarahnya, Songkok Pa’biring memiliki akar yang kuat dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar yang terkenal dengan kearifan lokal dan etos kerja yang tinggi. Songkok ini dahulu hanya dikenakan oleh kalangan tertentu, terutama bangsawan dan pejabat kerajaan, sebagai tanda status sosial yang tinggi.

Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaannya semakin meluas dan kini dapat dikenakan oleh siapa saja, terutama dalam acara-acara resmi dan adat. Meski demikian, nilai-nilai yang terkandung dalam songkok ini tetap dijaga, sehingga pemakaiannya tidak hanya sekadar mode, tetapi juga mencerminkan rasa hormat terhadap budaya dan warisan leluhur.

Pengrajin Songkok Pa’biring di Sulawesi Selatan tetap menjaga tradisi dalam proses pembuatannya, meskipun ada beberapa modifikasi dalam penggunaan bahan dan teknik pengerjaan untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar. Mereka tetap mempertahankan teknik anyaman rotan yang khas dan penggunaan benang sutra emas sebagai ciri khas utama songkok ini.

Dengan demikian, Songkok Pa’biring tidak hanya menjadi bagian dari pakaian adat, tetapi juga menjadi simbol dari keluhuran budaya yang terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Keunikan dan keindahan Songkok Pa’biring menjadikannya lebih dari sekadar aksesori pakaian, melainkan juga sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan dan dibanggakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan serta seluruh bangsa Indonesia.

Penulis: Belvana Fasya Saad

 
Selanjutnya: Pelestarian
EnamPlus