Liputan6.com, Gorontalo - Puding lumut pandan semakin digemari sebagai takjil berbuka puasa, terutama di kalangan Generasi Z. Tekstur uniknya yang menyerupai lumut alami serta aroma khas pandan menjadikannya salah satu hidangan viral yang banyak dibagikan di media sosial.
Selain tampilannya yang menarik, puding lumut pandan memiliki cita rasa manis dan segar, cocok untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa.
"Tak hanya lezat, hidangan ini juga mudah dibuat dengan bahan sederhana yang mudah ditemukan di sudut Kota Gorontalo," kata Fahrudin salah satu pembeli, kepada Liputan6.com.
Advertisement
Proses pembuatan puding lumut pandan cukup sederhana. Bahan yang dibutuhkan antara lain air, agar-agar hijau, santan, gula pasir, telur, dan pasta pandan.
Campuran bahan ini kemudian dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga terbentuk tekstur menyerupai lumut alami.
Setelah matang, adonan dituangkan ke dalam cetakan dan didiamkan hingga mengeras sebelum siap disajikan.
Puding ini lebih nikmat jika disantap dalam keadaan dingin, memberikan sensasi menyegarkan bagi siapa saja yang mencobanya.
Berbeda, Siti Rahma, mengaku tertarik mencoba puding lumut pandan setelah melihat banyak unggahan di media sosial.
"Warnanya yang hijau segar bikin penasaran. Rasanya juga enak, manisnya pas, dan teksturnya unik," ujarnya.
Sementara itu, pedagang takjil, Kaseb Ngabito, mengatakan bahwa puding lumut pandan menjadi salah satu menu yang paling laris selama bulan Ramadan.
"Setiap hari saya bisa menjual lebih dari 50 porsi. Banyak yang beli karena penasaran setelah melihat tren di media sosial," kata Kaseb.
Dengan penikmatnya yang terus meningkat, puding lumut pandan menjadi salah satu takjil favorit yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga mempercantik tampilan meja berbuka puasa.