Liputan6.com, Jepara - Ambisi besar Bupati Jepara Witiarso Utomo membangun pelabuhan internasional tampaknya tidak main-main. Ia meneguhkan keseriusannya menghadirkan pelabuhan ekspor di Bumi Kartini, rencananya berlokasi di kawasan Pantai Balong, Kecamatan Kembang, Jepara.
Kini untuk mewujudkan ambisi tersebut, orang nomor satu di Kota Ukir Jepara ini sudah melakukan serangkaian langkah strategis serta melakukan lobi lobi ke berbagai pihak. Tentunya agar mimpi besar pembangunan pelabuhan ekspor yang terintegrasi dengan kawasan industri ini bisa segera direalisasikan.
Perkembangan terbaru, Pemkab Jepara sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk merealisasikan pelabuhan internasional dengan nilai investasi sekitar Rp71 triliun tersebut.
Advertisement
Witiarso mengklaim, respons pemerintah pusat sangat positif terkait rencana Pemkab Jepara membangun pelabuhan. Bahkan pada Senin (17/3/2025), Bupati Jepara juga mengirimkan surat resmi kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Isi surat dari Pemkab Jepara ini untuk beraudiensi terkait operasionalisasi pelabuhan tersebut.
"Jika Pelindo menyatakan kesediaannya untuk mengoperasikan pelabuhan barang skala internasional di Jepara, ini akan menjadi peluang besar bagi kita untuk merealisasikan proyek tersebut," ujar Witiarso saat bertemu dengan awak media di Ruang Transit Pringgitan Pendopo Jepara, Senin (17/3/2025) petang.
Witiarso menyebut, pihak Pelindo Cabang Semarang memberi sinyal positif terkait rencana megaproyek pelabuhan internasional. Pelindo juga menilai jika kondisi pelabuhan di Semarang, saat ini sudah tidak layak beroperasi akibat tingginya biaya perawatan sedimentasi.
"Karena itu, Jepara menjadi salah satu opsi relokasi pelabuhan yang strategis, karena didukung faktor geografis, kedalaman perairan serta kestabilannya telah dimonitor oleh Pelindo," tegasnya.
Sedangkan dari sisi pendanaan, kata Witiarso, banyak investor yang tertarik untuk mendukung pembangunan pelabuhan di Jepara. Pihaknya juga sudah melakukan penjajakan dengan investor dari Tiongkok. Selain itu, Witiarso juga menjajaki opsi pinjaman pendanaan dalam negeri melalui Kementerian Keuangan.
"Skemanya nanti kita pilih yang terbaik. Investor menyampaikan mereka siap menanggung 80 persen biaya pembangunan," ungkap bupati kelahiran Desa Bandungharjo, Kecamatan Donoharjo Jepara ini.
Nilai Investasi Proyek Rp71 Triliun
Terkait lokasi lahan untuk pelabuhan, lanjut Wiwit, proyek ini direncanakan menggunakan lahan seluas 700 hektar. Sedangkan lahan yang telah tersedia yakni 200 hektar, saat ini dimiliki oleh Perhutani dan PTPN IX.
Dalam pertemuan Bupati Jepara dengan PTPN IX, pihak PTPN IX menyatakan kesediaannya untuk mengalihkan lahan tersebut menjadi kawasan industri guna mendukung operasional pelabuhan.
Menurut Witiarso, kesanggupan PTPN IX mendukung pengalihan lahan menjadi kawasan industri berdasarkan sejumlah pertimbangan ekonomi. Dimana sisi keuntungan dari kawasan industri, lebih besar jika dibandingkan dengan perkebunan karet.
"Dengan skema ini, PTPN IX diproyeksikan dapat memperoleh pendapatan sebesar 7 persen selama 30 tahun ke depan," imbuh Witiarso.
Witiarso menjelaskan, proyek pelabuhan senilai Rp 71 Triliun ini merupakan bagian dari visi besar Pemkab Jepara. Yakni untuk menggenjot konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Dengan dukungan dari Pelindo dan para investor, kami optimistis bahwa Jepara siap menjadi pusat ekonomi baru dengan keberadaan pelabuhan Internasional ini,” tukasnya.
Sembari menunggu kepastian dari Pelindo, Witiarso kini mulai berhitung terkait kepemilikan pelabuhan internasional itu. Yakni apakah Pemkab Jepara akan menjadi pemilik saham mayoritas atau minoritas, maka tergantung dari keuntungan yang didapat oleh Jepara.
"Soal ownership (kepemilikan pelabuhan) mana yang paling menguntungkan. Apakah kita yang punya mayoritas atau minoritas, tentu dengan memperhatikan kecukupan APBD," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Jepara Edy Sujatmiko menambahkan, Pemkab Jepara pernah membuat pra feasibility study (FS) dengan menggandeng ITS Surabaya beberapa tahun lalu.
"Hasil dari kajian ITS saat itu menyebutkan, jika pelabuhan internasional memang layak dibangun di kawasan Balong Jepara, " tutur Edy.
Bahkan saat itu, lanjut Edy, Pemkab Jepara juga sudah berkoordinasi dengan Pelindo III. Hasilnya, Pelindo juga memberi sinyal positif terkait rencana ini. Pihak Pelindo saat itu mengaku siap berinvestasi 25 persen untuk pembangunan pelabuhan di Balong.
(Arief Pramono)
Advertisement