Liputan6.com, Bandung - Lebaran menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Muslim terutama di Indonesia. Selain sebagai ajang silaturahmi dan perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa lebaran juga sering kali identik dengan pengeluaran besar.
Sayangnya, banyak orang terjebak dalam kebiasaan konsumtif di mana mereka cenderung membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan. Kebiasaan ini tidak hanya membebani keuangan tetapi juga dapat menimbulkan masalah finansial di masa depan.
Salah satu faktor yang membuat orang menjadi konsumtif saat lebaran adalah dorongan sosial. Banyak orang merasa harus membeli pakaian baru, memberikan hadiah mahal, atau menyediakan makanan berlimpah agar tidak kalah dengan orang lain.
Advertisement
Tekanan sosial ini sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih dari yang seharusnya bahkan sampai berutang demi memenuhi ekspektasi. Padahal, esensi lebaran sejatinya adalah kebersamaan dan kesederhanaan.
Selain dorongan sosial, adanya diskon besar-besaran dan promo lebaran juga menjadi pemicu utama perilaku konsumtif. Berbagai toko baik online maupun offline menawarkan potongan harga yang menggiurkan.
Padahal, meskipun harga menjadi lebih murah tetap saja jika tidak dikelola dengan bijak pengeluaran bisa membengkak dan berdampak buruk pada keuangan pasca lebaran. Berikut ini beberapa tips untuk mengontrol kebiasaan konsumtif terutama saat lebaran tiba.
Tips Mengontrol Kebiasaan Konsumtif
1. Buat Anggaran Keuangan yang Jelas
Membuat anggaran keuangan mulai dari terkait kebutuhan seperti makanan, pakaian, dan THR penting dilakukan. Dengan anggaran yang jelas kita bisa mengontrol pengeluaran agar tidak berlebihan dan tetap sesuai dengan kemampuan finansial.
2. Prioritaskan Kebutuhan
Ketika berbelanja untuk lebaran bedakan antara kebutuhan dan keinginan misalnya pakaian baru memang bisa dibeli tetapi jika pakaian lama masih layak pakai, tidak perlu memaksakan membeli yang baru sehingga fokuslah pada kebutuhan utama agar keuangan tetap stabil.
3. Hindari Belanja Secara Emosional
Banyak orang tergoda berbelanja hanya karena melihat diskon besar-besaran atau merasa terpengaruh oleh media sosial. Sebaiknya, pertimbangkan kembali apakah barang yang ingin dibeli benar-benar diperlukan atau hanya sekadar keinginan sesaat.
Advertisement
Selanjutnya
4. Manfaatkan Promo dengan Bijak
Diskon dan promo memang menarik tetapi jangan sampai justru membuat pengeluaran membengkak. Gunakan promo hanya untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan dan bandingkan harga dari beberapa toko agar mendapatkan penawaran terbaik.
5. Pakai Sistem Pembayaran Tunai
Jika memungkinkan gunakan uang tunai saat berbelanja karena biasanya membantu mengontrol pengeluaran karena kita bisa langsung melihat jumlah uang yang tersisa. Berbeda dengan kartu kredit yang dapat membuat seseorang lebih mudah tergoda untuk berbelanja.
6. Jangan Mudah Terpengaruh Tren
Setiap tahun, selalu ada tren baru dalam fashion, makanan, atau dekorasi rumah saat lebaran. Namun, mengikuti tren terus-menerus dapat membuat seseorang menjadi boros sehingga penting membeli barang berdasarkan kebutuhan pribadi bukan hanya karena sedang viral.
Berikutnya
7. Persiapkan Dana Darurat
Selain anggaran utama siapkan juga dana darurat untuk menghadapi pengeluaran tak terduga selama lebaran. Dengan adanya dana cadangan, kita tidak perlu menggunakan uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan lain atau bahkan berutang.
8. Batasi Penggunaan Paylater dan Kartu Kredit
Banyak platform belanja menawarkan kemudahan pembayaran dengan sistem cicilan atau paylater. Meskipun tampak menguntungkan, penggunaan metode ini bisa menjerumuskan seseorang ke dalam utang yang menumpuk.
9. Fokus pada Makna Lebaran yang Benar
Lebaran bukan hanya soal membeli barang baru atau menyajikan makanan mewah tetapi lebih pada momen kebersamaan dan kebahagiaan bersama keluarga. Dengan memahami esensi lebaran yang sesungguhnya seseorang bisa lebih bijak dalam mengatur keuangan.
Advertisement