Liputan6.com, Kendari - Unit Pemadam Kebakaran Damkar Kendari mendapat permintaan aneh dari warga selama dua hari berturut-turut, Kamis (10/4/2025) malam hingga Jumat (11/4/2025).
Awalnya, seorang warga mendatangi Damkar sambil menggendong seorang bocah perempuan. Ternyata, pria yang berstatus sebagai ayah si bocah, meminta bantuan anggota damkar melepas anting yang tersangkut di telinga anak perempuan bernama Humairah (4).
Dari keterangan sang ayah, anting sudah dua hari tersangkut dan telinga anaknya mengalami pendarahan. Pihak keluarga, takut melepas anting dan memilih mendatangi kantor damkar daripada membawa ke rumah sakit.
Advertisement
Dengan gerak cepat, anggota Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kendari, langsung mengambil peralatan dan mulai bekerja. Proses berjalan sekitar hampir sejam. Penyebabnya, mereka harus bekerja sambil merayu si bocah yang menangis setiap kali telinganya disentuh.
Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kendari Junaidin A Umar mengatakan, pihaknya heran kenapa orangtua membawa ke kantor. Padahal, bisa dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.
"Kondisi pengait antingnya, tersangkut di daging daun telinga. Biar orang dewasa akan menjerit kalau kondisi begitu, apalagi sudah dua hari lamanya tak terlepas," ujar Junaidin A Umar, Jumat (11/4/2025).
Agar mempermudah anggota Damkar Kendari lepas anting bocah, mereka merayu si bocah dengan handphone. Saat perhatiannya sudah teralihkan, Damkar dengan hati-hati berhasil melepas anting emas tersebut.
Evakuasi Ular Piton dari Kolong Mobil
Pada Jumat (11/4/2025) sekitar pukul 7.15 Wita, seorang warga menelepon Kantor Damkar Kendari meminta mengevakuasi ular piton dari kolong mobil miliknya. Mendapat permintaan bantuan dari warga, anggota Damkar langsung menuju lokasi yang berjarak 13,5 kilometer dan tiba sekitar pukul 7.27 Wita.
Pihak Damkar langsung mengeluarkan peralatan dan berusaha mengevakuasi ular piton sepanjang 3 meter yang melilit di kolong mobil. Namun, anggota terhambat karena tak mampu masuk dibawah mobil yang sempit.
"Anggota kami pakai cara lain, kami minta pemilik menyetir mobilnya ke tempat pencucian mobil, nah di sana ada cukup ruang anggota kami bisa masuk di bawah kolong, saat itulah anggota kami bisa melepas lilitan ular," kata Junaidin A Umar.
Dia mengatakan, pihak Damkar membawa ular piton ke kantor. Saat ini, hewan melata itu, diamankan di dalam kandang dan menunggu pelepasliaran.
Lengah dari pengawasan orang tua, kepala anak berusia 1,5 tahun tersangkut di sebuah kaleng bekas kue. Karena orang tua sulit melepaskannya sendiri, pihak keluarga sampai-sampai memanggil petugas Damkar.
Advertisement