Sukses

Beban Naik, Laba PGN Turun Jadi US$ 860 Juta

PT Perusahaan Gas Negara Tbk mencatatkan laba bersih turun tipis menjadi US$ 860,53 juta pada 2013.

Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba yang dapat diatribusikan (ditanggungkan) kepada pemilik entitas induk turun tipis 3,4% menjadi US$ 860,53 juta pada 2013.


Meski demikian pendapatan perseroan naik 16% menjadi US$ 3 miliar sepanjang 2013. Bila dibandingkan periode sama tahun 2012 sebesar US$ 2,58 miliar.

Pendapatan perseroan meningkat karena adanya kenaikan volume distribusi dan penjualan gas anak perusahaan dari 807 MMSCFD menjadi 824 MMSCFD pada 2013. Beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi US$ 1,58 miliar sepanjang 2013 dari periode 2012 sebesar US$ 1,10 miliar.


"Kenaikan harga beli gas dari pemasok mulai 1 September 2012 dan 1 April 2013 mempengaruhi kenaikan beban pokok pendapatan pada 2013 sebesar 43% dibanding periode sama tahun lalu," tutur Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Heri Yusup, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/2/2014).


Sehingga laba bruto perseroan turun tipis menjadi US$ 1,41 miliar sepanjang 2013. Kinerja laba perseroan turun tipis mengingat sejumlah beban yang mengalami kenaikan.


Beban distribusi dan transmisi naik menjadi US$ 292,55 juta pada 2013. Sementara itu, beban umum dan admistrasi naik menjadi US$ 216,61 juta sepanjang 2013 dari tahun 2012 sebesar US$ 204,38 miliar.


Selain itu, perseroan mencatatkan laba kurs sekitar US$ 83,89 juta pada 2013 dari tahun 2012 senilai US$ 49,75 juta. Pada 2013, perseroan mencatatkan aset sebesar US$ 4,36 miliar dari periode sama tahun 2012 sebesar US$ 3,90 miliar.
Perseroan pun mencatatkan belanja modal naik menjadi US$ 681 juta pada 2013 dari tahun 2012 senilai US$ 172 juta.

Adapun penyajian laporan keuangan dalam mata uang dolar Amerika Serikat memberikan dampak terhadap pencatatan pendapatan perseroan tahun 2013.

Perseroan menerima pembayaran dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat (AS) untuk gas yang dijual kepada pelanggan. Rupiah melemah 26% menjadi Rp 12.189 per dolar Amerika Serikat dari Rp 9.670 per dolar Amerika Serikat (AS) akhir tahun 2012. (Ahm)