Sukses

Garuda Akan Bangun Bandara Sendiri

Pembangunan Bandara juga pernah dilakukan maskapai penerbangan Timur Tengah, Emirate.

Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan rencana ekspansi ke depan, maskapai terbesar di Tanah Air, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal membangun Bandar Udara (bandara) sendiri.

"Cepat atau lambat Garuda harus memiliki bandara atau terminal sendiri," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dalam pertemuan dengan pemimpin redaksi dari sejumlah media di Hotel Grand Hyatt, seperti ditulis Selasa (4/3/2014)

Kebutuhan akan Bandara atau terminal sendiri itu seiring rencana ekspansi Garuda ke depan. Dia menjelaskan, kapasitas Bandara di Indonesia tidak mampu mengikuti cepatnya pertumbuhan maskapai di Indonesia akibatnya pesawat harus antre di udara sebelum akhirnya mendarat.

"Soalnya keterbatasan kapasitas bandara saat ini membuat pesawat makin delay. Hal ini tidak cuma dialami Garuda," terangnya.

Dia mencontohkan, maskapai penerbangan di Timur Tengah seperti Emirat juga telah meniliki bandara di Dubai. "Hal ini membuat tingkat delay maskapai itu lebih bagus dibanding Indonesia," paparnya.

Tak hanya mengatasi delay, kepemilikan Bandara atau terminal sendiri juga akan memangkas biaya operasional.

"Sekarang ini biaya penerbangan Jakarta ke Amerika lebih murah dibanding penerbangan Jakarta ke Kalimantan,"paparnya.

Pada kesempatan itu,  Emir mengungkapkan rencana Garuda untuk mengakuisisi PT Gapura Angkasa, anak usaha PT Angkasa Pura II.

Ketika ditanya mengapa perusahaan penerbangan pelat merah itu tidak mengakuisisi induk usaha Gapura yaitu PT Angkasa Pura II, Emir hanya tertawa.