Liputan6.com, Jakarta Adanya ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) yang berlaku mulai 2015 menjadi kecemasan tersendiri bagi pelaku pasar modal di Tanah Air.
Pengurus Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Hendy Fakhrudin khawatir pasar saham Indonesia akan dikuasai negara ASEAN lain. Salah satunya, Malaysia yang terlihat sangat ekspansif berinvestasi di Indonesia.
"Perusahaan Malaysia punya saham di XL, di CIMB. Bisnis mereka di sini mereka tumbuh terus," kata Hendy di Jakarta, Sabtu (8/3/2014).
Hendy mengakui, Indonesia dengan rakayatnya yang konsumtif menjadi pasar yang menarik bagi investor asing. Ditambah, jumlah masyarakat kelas menengah di Tanah Air juga terus bertambah.
"Ini suatu keadaan yang memang tak bisa dihindari. Jangan sampai market ini diambil pihak lain," ungkapnya.
Untuk itu, Indonesia harus terus berbenah dengan mengoptimalkan pasar modal di dalam negeri. Dia menilai, tidak berkembangnya pasar modal di Indonesia dikarenakan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tidak mumpuni. Jika tidak dibenahi, Indonesia akan kalah bersaing dengan negara ASEAN pada 2015.
"Tak hanya Malaysia, Filipina, bahkan suatu saat orang Vietnam ingin masuk ke Indonesia," kata dia.