Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) telah menerima pasokan slab (lempengan) baja perdana dari PT Krakatau Posco (KS Posco). Pasokan ini merupakan bagian dari 80 ribu ton slab baja yang akan dipasok oleh Krakatau Posco pada Maret 2014.
Dengan pasokan ini perseroan dapat memaksimalkan utilisasi kapasitas dari unit produksi yang dimiliki oleh PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk, Irvan Hakim mengatakan, perseroan akan mendapatkan pasokan minimal 1 juta ton slab baja per tahun. Jumlah itu setara 50% dari 2,1 juta ton total kebutuhan slab baja pada 2014.
"Adanya sumber slab dari Krakatau Posco akan mampu meningkatkan daya saing perusahaan, menurunkan biaya produksi, dan mempercepat delivery. Selain itu, adanya pasokan ini akan membuat fleksibilitas pemenuhan order lebih baik dari sebelumnya," ujar Irvan, seperti dikutip dari keterangan yang ditulis, Minggu (9/3/2/014).
Advertisement
Dia juga menambahkan, pengiriman slab baja akan mampu mengatasi persoalan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cukup menghantam industri baja nasional.
"Sinergi bisnis ini akan mampu mendorong tumbuh berkembangnya industralisasi di Indonesia karena produksi baja merupakan kebutuhan yang mendasar di berbagai sektor industri," kata Irvan.
Selain itu, infrastruktur dalam negeri juga akan turut tumbuh mengingat industri baja membutuhkan berbagai sarana infrastruktur seperti energi, pelabuhan dan lahan industri.
Melalui sejumlah anak perusahaannya, PT Krakatau Steel Tbk akan terus meningkatkan infrastruktur penunjang guna mendukung ekspansi dan pertumbuhan produksi baja. Ekspansi dilakukan antara lain melakui PT Krakatau Bandar Samudera yang telah meresmikan fasilitas kepelabuhanan dengan membangun dermaga 3,5, dan 6 sehingga kapasitas bongkar muat menjadi 25 juta ton per tahun. Ini juga menjadi pelabuhan curah terbesar dan terdalam di Indonesia.
Untuk kebutuhan energi, anak usaha lainnya PT Krakatau Daya Listrik melakukan usaha produksi efisien melalui penambahan fasilitas combined cycle power plant dan bersama dengan Posco Energy membentuk perusahaan joint venture PT Krakatau Posco Energy sehingga kapasitas total produksi energi meningkat menjadi 720 megawatt.
Sementara itu, kemampuan waduk penampungan untuk air industri juga ditingkatkan hingga 5 juta meter kubik melalui PT Krakatau Tirta Industri yang telah menambah kapasitas produksi air industri menjadi 2.000 liter per detik.
Ekspansi lahan industri juga dilakukan oleh PT Krakatau Industrian Estate Cilegon. Saat ini perusahaan tengah mempersiapkan tambahan 500 hektar lahan untuk kawasan industri.
Berdasarkan data kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI), pembangunan dan operasionalisasi pabrik KS-Posco, dalam kurun waktu 2010-2036, jumlah output ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masing-masing dapat mencapai Rp 946 triliun dan Rp 314 triliun.
PT Krakatau Posco adalah perusahaan joint venture antara Posco, perusahaan baja asal Korea dengan PT Krakatau Steel Tbk. Saat ini komposisi sahamnya adalah 70% untuk Posco dan 30% untuk PT Krakatau Steel Tbk. Kepemilikan saham perseroan akan meningkat menjadi 45% di PT Krakatau Posco pada 2015.