Liputan6.com, Jakarta - PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) membukukan keuntungan US$ 270 ribu atau sekitar Rp 3 miliar pada 2013 dari sebelumnya tahun 2012 rugi US$ 6,46 juta.
Â
Laba itu setara Rp 3,15 miliar dengan memakai kurs rupiah 11.362 per dolar Amerika Serikat (AS). Pendapatan perseroan juga naik sekitar 21,83% menjadi US$ 172,46 juta pada 2013 dari periode 2012 senilai US$ 141,55 juta. Beban pokok penjualan perseroan naik dari US$ 136,52 juta pada 2012 menjadi US$ 159,18 juta.
Advertisement
Â
Mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (11/3/2014), laba kotor perseroan naik 164,21% secara year on year (yoy) menjadi US$ 13,24 juta pada 2013.
Â
Perseroan yang dikenal dengan nama Latinusa ini juga mampu menurunkan beban umum dan administrasi dari US$ 8,98 juta pada 2012 menjadi US$ 6,94 juta pada 2013. Kinerja perseroan yang cukup baik itu juga didukung dari pendapatan keuangan naik menjadi US$ 227 ribu pada 2013. Pendapatan lain-lain naik menjadi US$ 1,04 juta pada 2013.
Â
Meski demikian, perseroan mencatatkan rugi selisih kurs mencapai US$ 2,89 juta pada 2013. Bila dibandingkan tahun 2012 sebesar US$ 656 ribu. Total liabilitas perseroan pun naik 19,09% menjadi US$ 81,48 juta pada 2013. Kas dan setara kas perseroan naik menjadi US$ 8,47 juta pada 2013.
Â
Perseroan ini memproduksi tinplate berkualitas tinggi yang biasa digunakan untuk kemasan kaleng suatu produk seperti biskuit dan susu.
Â
Saat ini pemegang saham mayoritas perseroan merupakan konsorsium Jepang yang terdiri dari Nippon Steel and Sumitomo Metal Corporation, Mitsui Co Ltd, Nippon Steel and Sumikin Bussan, dan Metal One.
Â
Pada perdagangan saham Selasa (11/3/2/104), saham NIKL bergerak naik 2,33% ke level Rp 176 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 100 kali dengan nilai transaksi Rp 341,2 juta.