Sukses

Prediksi IHSG: Aksi Jual Muncul, Efek Jokowi Mulai Berkurang

Mulai adanya aksi jual, kemungkinan akan membuat laju IHSG terhambat dan cenderung melemah.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mengalami pelemahan setelah sempat mengalami penguatan yang hanya berlangsung sesaat. Dalam intraday perdagangan, terlihat laju IHSG cenderung sideways setelah berlari kencang di akhir pekan sebelumnya.

Pelemahan IHSG ini terjadi di tengah laju nilai tukar rupiah yang kembali menguat cukup signifikan. Begitupun dengan laju bursa saham Asia yang vairiatif mulai menguat dan pembukaan pasar saham Eropa yang mulai menghijau.

"Adanya transaksi nego BBRI senilai Rp 134,65 miliar oleh sejumlah sekuritas asing juga tidak cukup membantu penguatan IHSG hingga akhir sesi," kata Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Selasa (18/3/2014).

Riset Trust mencatat, IHSG sepanjang perdagangan kemarin menyentuh level tertinggi 4.903,50 di pertengahan sesi I dan terendah 4.845.78 di awal sesi I. Indeks akhirnya bertengger di level 4.876,19 dengan volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik.

“Jika sebelumnya eforia Jokowi effect hanya berimbas pada penguatan laju IHSG namun, kini laju nilai tukar Rupiah baru merasakan imbas tersebut,” kata Reza.

Selain sentimen efek Jokowi, laju bursa saham Asia kemarin juga mulai bergerak variatif cenderung menguat. Bursa saham China mulai menguat setelah pelaku pasar merespon positif rencana kebijakan pemerintahnya untuk memperluas jaringan transportasi dan infrastruktur di perkotaan.

Di sisi lain, meski Ukraina telah melaksanakan referendum untuk wilayah Crimea namun, laju bursa saham Asia belum kompak menguat sepenuhnya.

Reza memproyeksikan, perdagangan IHSG hari ini akan berada pada rentang support 4.800-4.825 dan resisten 4.910-4.926. Bearish harami masih sentuh upper bollinger band (UBB). MACD masih dalam posisi naik dengan histogram positif yang meningkat. RSI, Stochastic, dan William’s %R mulai uptrend terbatas.

“Sempat berada di kisaran resisten (4885-4912) namun, IHSG tidak mampu bertahan dan berakhir di bawah kisaran tersebut,” kata Reza.

Mulai adanya aksi jual, lanjut Reza, kemungkinan akan membuat laju IHSG terhambat dan cenderung melemah. Mulai berbalik positifnya laju bursa saham global diharapkan dapat memperlambat laju pelemahan IHSG sehingga koreksi yang terjadi dapat dibatasi.

Berikut adalah saham-saham yang bisa menjadi pertimbangan pelaku pasar:

1. ASII, 7650-8025, trading buy selama naik 7900
2. LPKR, 1140-1265, trading sell jika 1235 gagal bertahan
3. LSIP, 2215-2345, maintained buy selama naik 2290
4. SSIA, 900-1110, trading sell jika 890 gagal bertahan
5. AKRA, 4750-5275, maintained buy selama naik 5025
6. BSDE, 1680-1780, maintained buy selama naik 1700
7. ERAA, 1560-1635, maintained buy selama naik 1600

Video Terkini