Liputan6.com, New York - Sejumlah perusahaan China mengincar dana besar di pasar modal Amerika Serikat (AS) pada 2014.Salah satu perusahaan yang akan mencatatkan saham perdana di Amerika Serikat yaitu perusahaan situs jual beli di China, grup Alibaba.
Perusahaan ini akan mencatatkan saham di bursa saham New York, dan ini merupakan tamparan bagi bursa saham Hong Kong. Manajemen bursa saham Hong Kong tidak mengizinkan pemilik saham Alibaba yang mempunyai saham suara khusus.
Baca Juga
"Kami memutuskan untuk memulai proses penawaran saham perdana di Amerika Serikat. Ini akan membuat perusahaan kami lebih global dan meningkatkan transparansi perusahaan. Selain itu, langkah ini memungkinkan perusahaan untuk terus mengejar visi jangka panjang," tulis keterangan manajemen, seperti yang dikutip dari USA Today, yang ditulis Selasa (18/3/2014).
Advertisement
Analis memperkirakan, nilai penawaran saham perdana grup Alibaba dapat mencapai US$ 15 miliar. Namun perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil mengenai jumlah dan harga penawaran saham perdana.
Perseroan mencatatkan transaksi jual beli sekitar US$ 150 miliar. Angka penjualan itu melebihi volume penjualan gabungan dari Amazon dan eBay. Perseroan yang dimiliki Yahoo sebanyak 24% ini mencatakan pertumbuhan sekitar 51% menjadi US$ 1,8 miliar pada September 2013.
Saham Yahoo pun naik 4% menjadi US$ 39,11 pada penutupan perdagangan saham Senin waktu New York setelah Alibaba akan memulai proses menuju penawaran saham perdana di AS.
Selain grup Alibaba yang akan mencatatkan saham perdana di bursa saham New York, perusahaan China lain yaitu Weibo akan mencoba peruntungan di bursa saham AS. Perseroan akan meraih dana sekitar US$ 500 juta untuk penawaran saham perdana.
Angka itu setara Rp 5,63 triliun dengan memakasi asumsi nilai tukar rupiah sekitar 11.267 terhadap dolar Amerika Serikat. Namun perseroan belum dapat menjelaskan lebih detil untuk harga penawaran saham perdananya.
Namun berdasarkan laporan yang disampaikan ke otoritas pasar modal AS, Weibo mencatatkan total pengguna mencapai 129,1 juta pengguna aktif per bulan pada Desember. Pendapatan perseroan mencapai US$ 188 juta pada 2013.
Dengan media sosial Facebook dan Twitter diblok di China memberikan keuntungan besar bagi perusahaan lokal termasuk Weibo. Adapun pertumbuhan pasar internet China cukup tinggi di dunia. Pertumbuhan pengguna interne mencapai lebih dari 500 juta pengguna.
"Kami mengharapkan pendapatan iklan dan pemasaran dapat meningkat di masa mendatang sehingga mendukung kinerja, dan kami akan melanjutkan untuk memperkenalkan iklan terbaru dan solusi pemasaran terbaru, dan menarik lebih banyak pelanggan," ujar manajemen Weibo.